Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paruh Kedua Tahun Ini, ENRG Mau Lebih Aktif Ngebor

Paruh Kedua Tahun Ini, ENRG Mau Lebih Aktif Ngebor Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana untuk menambah aktifitas pemboran dari aset Kangean, Jawa Timur dan Bentu, Riau serta Malacca Strait, Riau dan Tonga, Sumatera Utara. Hal ini demi meningkatkan produksi minyak dan gas perusahaan.

Anak usaha milik grup Bakrie ini sejak Semester I 2017 lalu tak lagi mengelola aset Offshore North West Java (ONWJ). Hal ini berdampak pada produktivitas dan pendapatan ENRG sepanjang tahun ini.

"Perseroan masih dapat membukukan kinerja keuangan positif terlepas dari sudah tidak adanya aset ONWJ sejak semester pertama di tahun 2017," kata Direktur PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra S. Bakrie dalam keterangan resminya di Jakarta (31/7/2018).

Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, hingga kuartal I 2018 ini, perseoran membukukan penjualan neto sebesar US$66,7 juta, turun 26,6% dari periode yang sama setahun sebelumnya.

Adapun laba usaha ENRG adalah sebesar US$14 juta, anjlok 56,1% dari periode yang sama di tahun 2017. Selain itu, ENRG juga terbebani beban keuangan yang cukup tinggi yakni sebesar US$12,9 juta.

Akibatnya, laba periode berjalan ENRG hanya tersisa US$1,9 juta, turun dari US$67,2 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Perseroan berencana untuk menurunkan pinjaman dan beban bunga terkait sebelum akhir tahun ini," lanjut Syailendra.

Untuk itu, ENRG saat ini sedang merencanakan beberapa aksi korporasi sebelum akhir tahun 2018. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki likuiditas dan meningkatkan produksi perseroan.

Sebelumnya, pada pertengahan Februari lalu, anak usaha ENRG, yakni PT Energi Mega PTA (EM PTA), melakukan penandatangan nota kesepakatan (Memorandum of Agreement) untuk pendirian fasilitas pabrik yang akan memproduksi Purified Terephthalic Acid (PTA).

Perseroan tengah mengambil peluang untuk melakukan diversifikasi dengan memasuki bisnis industri petrokimia yang sedang tumbuh dengan arus kas yang stabil.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Thomas Rizal
Editor: Thomas Rizal

Bagikan Artikel: