Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

6 Alasan Si 'Obsesif' Lebih Mungkin Menjadi Orang Sukses

6 Alasan Si 'Obsesif' Lebih Mungkin Menjadi Orang Sukses Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebanyakan orang-orang yang berhasil dan menjadi panutan banyak orang pasti merupakan orang yang memiliki sifat obsesif. Obsesif kali ini dalam artian kepada hal yang positif dan gigih untuk berusaha. Tidak perlu khawatir menjadi si “obsesif” karena mereka lebih mungkin menjadi orang yang sukses.

Tidak selamanya obsesif adalah sifat yang buruk. Sifat obsesif akan terdengar buruk apabila terobsesi pada hal-hal yang tidak membangun dan negatif. Lain halnya dengan Si “obsesif” pada hal yang positif, mereka bukan hanya terobsesi pada hal yang membuat dirinya sukses. Namun, mereka juga terobsesi pada hal-hal yang mempertahankan kesuksesannya.

Inilah 6 alasan yang dilansir dari situs Entrepreneur.com mengapa si “obsesif” lebih besar kemungkinannya menjadi orang yang sukses:

1. Obsesi Menumbuhkan Rasa Berani

Ketika mereka terobsesi kepada sesuatu, mereka pasti akan lebih berani entah untuk mendapatkannya atau untuk mempertahankannya. Rasa takut yang muncul akan mereka kalahkan dengan rasa obsesi yang begitu besar. Dengan terobsesi, si “obsesif” lebih berani memulai, dan berani bangkit ketika terjatuh.

Seperti misalnya kisah Paul English yang berani meninggalkan pekerjaannya di perusahaan modal ventura, Greylock, untuk memulai situs web kecil yang biasa disebut Kayak. Ia terobsesi untuk mendirikan situs web tersebut sehingga berani mengorbankan pekerjaannya.

Seperti yang dikatakan penulis Ambrose Redmoon, “Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut melainkan penilaian bahwa sesuatu yang lain lebih penting daripada rasa takut."

2. Obsesi Menjadikan Seseorang Memiliki Time Management yang baik

Untuk seseorang yang begitu terobsesi pada suatu hal, tidaklah mungkin membiarkan hari-harinya tidak produktif. Mereka hanya akan mengerjakan sesuatu yang akan berdampak baik untuk mencapai target yang mereka inginkan. Dengan begitu, mereka akan memanajemen waktu yang mereka miliki dengan baik dan tidak akan menyia-nyiakannya untuk bermalas-malasan.

3. Obsesi Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi

Ketika si “obsesif” terobsesi pada sesuatu, mereka akan merasa “lapar” dan tidak akan pernah puas. Mereka akan terus berinovasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Apabila mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka tidak akan berhenti sampai situ. Namun, akan terus mengembangkan inovasi dan menemukan peluang baru.

4. Mereka Fokus dan Totalitas

Seseorang yang terobsesi dan memiliki keinginan pasti akan memeras fokusnya hanya pada satu tujuan tersebut. Mereka akan mengabdikan fokus serta seluruh energi mereka dan tidak akan mengubahnya sampai mereka berhasil mendapatkannya.

5. Si “Obsesif” Suka Mengatakan “Tidak”

Warren Buffett pernah mengatakan bahwa orang-orang yang sangat sukses memiliki satu keuntungan daripada yang hanya berhasil: Mereka mengatakan "tidak" pada hampir semua hal. Mengapa orang sukses terobsesi dengan kata negatif seperti itu? Jika mereka selalu mengatakan "ya," mereka tidak hanya terganggu, tetapi juga mencegah mereka mencapai impian dan ambisi mereka.

6. Orang obsesif membuat keputusan sadar

Alih-alih menunjuk jari, orang sukses mengambil tanggung jawab pribadi. Misalnya, jika bisnis mereka gagal, mereka tidak menyalahkan pemerintah atau pelanggan. Itu adalah pilihan mereka untuk memulai bisnis dan tidak beradaptasi dengan pasar yang berubah.

Terlebih lagi, mereka melihat kegagalan mereka sebagai pengalaman belajar, memastikan usaha bisnis mereka selanjutnya akan berkembang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: