Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Rela, Demokrat Masih Berharap AHY Mendampingi Prabowo

Tak Rela, Demokrat Masih Berharap AHY Mendampingi Prabowo Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski telah menyerahkan persoalan cawapres sepenuhnya ke Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, Partai Demokrat (PD) masih berharap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wakil mereka dapat terpilih mendamping Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.

Sekretaris Majelis Kehormatan PD, Amir Syamsuddin, mengungkapkan Kualitas AHY berdasarkan survei, dipasangkan dengan calon mana pun selalu tinggi elektabilitasnya. Olehnya itu, sebagai kader Demokrat , lanjut Amir, pihaknya berharap AHY bisa menjadi cawapres.

"Sebagai kader Demokrat, sangat memimpikan, berharap AHY cawapres. Tapi kami menyerahkan mandat ke capres," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Menurutnya, jika Prabowo berpasangan dengan AHY, maka itu adalah pasangan yang sangat tepat, sebab anak sulung SBY itu mewakili kaum muda di Pilpres 2019 nantinya.

Mengenai rekomendasi ijtima ulama GNPF, ia mengingatkan fenomena pada 2004 silam, dimana dua ulama yang digandeng oleh capres, tidak berhasil menjadi pimpinan nasional.

"Kita punya pengalaman di waktu yang lalu, dua ulama besar kita yang digandeng oleh capres, tidak berhasil. Saya tidak mengatakan ini akan berulang, tapi itu bisa jadi referensi," terangnya.

Diketahui, pada tahun 2004 lalu sebanyak enam pasangan calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, yakni Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim (dicalonkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa), Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo (dicalonkan oleh Partai Amanat Nasional), Hamzah Haz dan Agum Gumelar (dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan),

Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi (dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (dicalonkan oleh Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia), dan Wiranto dan Salahuddin Wahid (dicalonkan oleh Partai Golongan Karya).

Dari keenam pasangan calon tersebut, pasangan Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim tidak lolos karena berdasarkan tes kesehatan, Abdurrahman Wahid dinilai tidak memenuhi kesehatan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: