Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saling Serang, SBY Kembali 'Teriak' Soal Kemiskinan di Indonesia

Saling Serang, SBY Kembali 'Teriak' Soal Kemiskinan di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, membantah pernyataannya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait  40% atau sekitar 100 juta orang penduduk Indonesia dalam kategori miskin. Kini mantan Presiden itu, kembali mengunggah lewat akun twitternya terhadap masalah tersebut.

SBY mengatakan, merasa perlu memberikan klarifikasi atas pernyataannya sebelumnya. Bahwa banyak yang salah mengartikan terkait the bottom 40%, sehingga langsung memberikan sanggahan jika tidak benar jumlah penduduk miskin 100 juta orang. Menurutnya, pernyataannya itu berasal dari data World Bank tentang The Bottom 40%. 

"Artinya ada 40% penduduk golongan bawah di masing-masing negara," cuitnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Menurutnya, data itu tersebut berasal dari negara berkembang yang pendapatan per kapitanya masih rendah. Sehingga 40% masuk dalam kategori kaum sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Hal tersebut tentu harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah saat ini dan yang akan datang.

"Dengan melemahnya ekonomi, the bottom 40% menjadi persoalan. Ini saya ketahui dari hasil survey dan dialog saya dengan ribuan rakyat di puluhan kab/kota," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Nufransa Wira Sakti melalui laman Facebook-nya menjelaskan tiga hal terkait pernyataan SBY tersebut, pertama perhitungan itu dianggap tidak benar. Sebab ia  menilai dalam perhitungan poverty line atau garis kemiskinan yang dilakukan Bank Dunia tidak menggunakan kurs yang digunakan sehari-hari. Namun menggunakan nilai tukar yang memperhatikan paritas daya beli sebesar Rp5.639 untuk tahun 2018. 

Selanjutnya, perhitungan angka kemiskinan bila menggunakan skema saat ini bisa didapat pada presentase sebesar 4,6% dan orang di bawah garis kemiskinan sekitar 12,15 juta jiwa. Sedangkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka kemiskinan 9,82% atau sekitar 25,96 juta jiwa. Sehingga, angka tersebut tentu lebih kecil dari yang disebut oleh SBY sebanyak 100 juta jiwa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: