Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bisnis Iklan Digital Jadi Alasan M Cash Akuisisi DMS

Masuk Bisnis Iklan Digital Jadi Alasan M Cash Akuisisi DMS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) menyatakan jika pada tahun ini perseroan bakal masuk ke bisnis iklan melalui kios digital. Hal tersebut terlaksana setelah perseroan mengakuisisi sebesar 5% saham di PT Digital Marketing Solution (DMS).

Direktur PT M Cash Integrasi Tbk, Rachel Stefanie Marsaulina mengungkapkan apabila pihaknya berencana untuk meng-install layar TV tambahan di atas mesin kios miliknya sebagai layar monitor dan badan kios yang akan menjadi sarana untuk iklan yang tentunya akan menjadi arus pendapatan baru bagi perseroan.

"Inilah titik dimana keahlian DMS dalam teknologi digital cloud advertisement akan membawa nilai tambah yang besar untuk bisnis kami," ungkapnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Lebih lanjut, Ia menjelaskan terkait bentuk sinergi perseroan dengan DMS. Ia mengucapkan jika DMS akan membantu M Cash dari sisi teknologi serta manajemen operasional dari TV advertising pada kios digitalnya. Dengan tekonologi cloud advertisement yang dimiliki DMS bakal mempermudah operasional iklan dalam hal manajemen content iklan sehingga pergantian dan programming iklan tidak lagi secara manual.

"DMS juga akan membantu mencarikan iklan perusahaan yang akan memasang iklan di kios digital kami," ucapnya.

Alhasil, monitor yang ada saat ini akan difokuskan perseroan untuk melakukan penjualan produk digitalnya. Nantinya, bentuk advertising yang akan ditawarkan kepada pihak ketiga merupakan iklan video (TVC) dan gambar statis melalui layar tv dengan menggunakan teknologi cloud advertisement DMS.

Ia mengungkapkan bahwa nilai transaksi dalam proses akuisisi DMS sebesar Rp 1,64 triliun dengan harga saham sebesar Rp 100 per saham. Sumber dana yang dialokasikan perseroan berasal dari dana kas internal yang merupakan hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

"Tapi karena kami hanya genggam 5% saham DMS maka kontribusi dari hasil pendapatan DMS tidak dapat diserap dalam laporan keuangan kami," pungkasnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: