Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indef: Sektor Pertanian Jauh dari Cita-Cita Swasembada Pangan

Indef: Sektor Pertanian Jauh dari Cita-Cita Swasembada Pangan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus menyatakan, kapasitas sektor pertanian terlihat semakin turun dan menjauhi cita-cita swasembada pangan. Ia melihat, salah satu ketidakoptimalan sektor pertanian dalam meraih kedaulatan dan kemandirian ini, tampak ada dominasi struktur impor barang konsumsi yang tidak mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

“Dominasi struktur impor barang konsumsi semakin besar. Sekarang 9%. Ini indikasi bahwa pertumbuhan industri lain mengambil keuntungan dari market negara kita,” katanya di Jakarta, Kamis (2/8/2018). 

Terkait hal ini, Ia mengingatkan, penting bagi Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki sisi kelembagaannya di sektor ekonomi jika mau memimpin lagi di periode ke depan.

Ia melihat, sejauh ini banyak ketidaksolidan antarkementerian khususnya terkait data yang tidak seragam dengan kebutuhan yang ada.

“Kementerian Pertanian selalu mengklaim produksinya cukup dan cukup untuk beberapa komoditas. Sementara di pasar harganya mahal. Ini kan sangat anomali,” imbuh akademisi IPB ini.

Sementara itu, Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi juga mengomentari kebijakan pangan ini, Dia menyebut, tugas-tugas yang diberikan kepada kementerian dalam hal pangan seolah menunjukkan Presiden tidak memahami persoalan pangan.

Kesan ini timbul lantaran tidak adanya data mengenai pertanian. Dia melanjutkan, jika hanya mengandalkan proyeksi sendiri tanpa menggunakan data pembanding, bisa seolah-olah terlihat bahwa stok pangan mencukupi. Akhirnya dibuat kebijakan-kebijakan hanya berdasarkan asumsi-asumsi saja.

“Karena pertanian tidak punya data. Jangankan data beras, data sawah aja mana yang sudah habis. Sawah kita berapa hektare sih. Mana yang sudah jadi rumah, pasti nggak tahu,” ucap Uchok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: