Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu KUMKM Miliki Nilai Tambah, Kemenkop UKM Pertemukan Petani dengan PT Crowde

Bantu KUMKM Miliki Nilai Tambah, Kemenkop UKM Pertemukan Petani dengan PT Crowde Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Bandung -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) bersama Dinas Koperasi Kabupaten Bandung menggelar kegiatan Temu Bisnis yang mempertemukan pelaku usaha, dalam hal ini para petani dengan PT Crowde. Kegiatan ini guna membantu para pelaku usaha KUMKM mewujudkan nilai tambah agribisnis.

PT Crowde adalah perusahaan startup berbasis platform untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai modal kerja petani. Dengan metode crowd-lending, Crowde bergerak sebagai platform permodalan yang mengelola dana masyarakat untuk disalurkan pada proyek petani. Crowde juga memiliki visi mengupayakan pemberdayaan petani menuju Agropreneur.

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop-UKM, Abdul Kadir Damanik, mengharapkan pertemuan para pelaku usaha sektor pertanian dengan PT Crowde ini dapat membantu memgembangkan usaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, baik dari pembiayaan, penanaman, hingga pemasaran (pendampingan dari hulu hingga hilir). 

"Nah, saat ini dari Kemenkop-UKM melalui Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha memfasilitasi peserta yang hadir di sini, membantu untuk mewujudkan nilai tambah tersebut yang bekerja sama dengan PT Crowde," jelas Damanik dalam Temu Bisnis Peningkatan Kerja Sama Investasi Usaha KUMKM di Soreang, Bandung, Kamis (2/8/2018).

Menurut Damanik, peningkatan kesejahteraan petani harus diperoleh dari peningkatan nilai tambah di dalam rantai pasok hulu hilir dengan pendekatan bisnis, sehingga diperlukan perubahan pada tataran paradigma yang berarti perubahan yang bersifat komprehensif terhadap seluruh kegiatan terkait pertanian, peternakan, dan perikanan, termasuk dalam praktik dan operasionalisasi melalui kerja yang nyata. 

Selain itu, acara tersebut turut menghadirkan Bank Jabar Banten sebagai alternatif dalam pembiayaan yang diharapkan dapat memfasilitasi permodalan para petani melalui skema kredit KUR-nya.

"KUR mulai tahun 2018 ini selain menurunkan tingkat bunga menjadi 7% per tahun, juga terjadi peningkatan nilai kredit yang signifikan dengan memprioritaskan kreditnya kepada usaha produktivitas terutama bidang pertanian," ungkap Damanik. 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Bandung, Hermawan, menyampaikan bahwa berkenaan dengan permodalan yang kerap menjadi permasalahan bagi para pelaku KUMKM, pihaknya menggulirkan berbagai program dan kegiatan yang dapat menguntungkan pelaku KUMKM, meski dalam skala yang terbatas. 

"Di sela-sela keterbatasan pemerintah daerah (Pemda) dalam memfasilitasi peningkatan dan pengembangan kapasitas UMKM, khususnya keterbatasan dalam hal penganggaran keuangan untuk membiayai program-program dan kegiatan di daerah," ungkapnya. 

Maka dengan kegiatan yang digelar Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop-UKM ini, ia mengaku, pihaknya terbantu dalam upaya meningkatkan kapasitas UMKM di Bandung.

"Kegiatan ini bagi Pemda merupakan sesuatu yang sangat luar biasa berharga dan bermanfaat, serta membantu meringankan sebagian beban Pemda dalam rangka melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha para pelaku UMKM," kata Hermawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: