Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PUPR Diminta Tanggap Atasi Masalah Gempa Lombok

PUPR Diminta Tanggap Atasi Masalah Gempa Lombok Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera memperbaiki kerusakan yang timbul seperti yang diderita oleh banyak rumah warga akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter yang melanda NTB, 29 Juli.

"Kami berharap pemerintah bisa cepat merealisasikannya agar pembangunannya bisa cepat dan masyarakat bisa kembali hidup normal lagi," kata Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar dalam rilis yang diterima, Kamis.

Dia mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo berjanji akan membantu pembangunan rumah warga yang mengalami rusak berat, sehingga DPR RI berharap dana bantuan pembangunan ini segera terealisasi.

Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, pemerintah sudah memberikan komitmen untuk memberikan bantuan tersebut, serta Presiden juga sudah menyampaikan hal itu kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bakal segera menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk segera bergerak mengidentifikasi kerusakan dan kebutuhan masyarakat yang terkena musibah gempa bumi pada Minggu (29/7) lalu.

Instruksi dari Presiden Jokowi tersebut ditindaklanjuti dengan penghimpunan data sementara hasil identifikasi lapangan atas kerusakan infrastruktur dan rumah masyarakat sebagai dasar untuk penanganan dan langkah selanjutnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Asdin Julaidy menyampaikan kondisi infrastruktur PUPR di bidang sumber daya air, terutama 9 bendungan eksisting yakni Bendungan Batu Jai, Pengga, Pandanduri dan Suwangi di Pulau Lombok dan Bendungan Batu Bulan, Mamak, TIu KUlit, Gapit, Pelaparado dan Sumi di Pulau Sumbawa, semuanya dalam kondisi baik.

Tiga bendungan yang sedang dalam tahap konstruksi yakni Bendungan Bintang Bano, Tanju dan Mila, semuanya juga dalam kondisi aman. Demikian halnya dengan jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier dilaporkan dalam kondisi operasional.

Di bidang Bina Marga, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram Budiamin melaporkan bahwa kondisi jalan nasional di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pasca gempa bumi tidak ada yang terputus. Tercatat pula satu jembatan Kokok Koangan di ruas Jalan Pamenang-Bayan KM 70+700 di Kabupaten Lombok Utara yang opritnya turun 5 cm, dan struktur jembatan secara keseluruhan dilaporkan masih aman dan layak dilalui kendaraan roda empat.

Di bidang perumahan, kondisi terparah terjadi di Kabupaten Lombok TImur bagian Utara, terutama di Kecamatan Sambelia dan Sembalun serta di Kabupaten Lombok Utara yakni Kecamatan Bayan, Gangga, Tanjung, Pemenang, dan Kayangan, serta diperkirakan sebanyak 360 rumah rusak ringan dan 398 rumah rusak berat.

Sementara itu, kondisi 8 unit Rusun yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR di Pulau Lombok dan 6 unit Rusun di Pulau Sumbawa dalam kondisi aman. Rumah khusus yang sedang dibangun pun tidak terdampak gempa bumi, yakni 1 paket Rusus di Pulau Lombok dan 5 paket di Pulau Sumbawa.

Sedangkan Untuk memastikan kebutuhan lainnya terutama air bersih dan sanitasi bagi para pengungsi, tim Ditjen Cipta Karya dan Balitbang PUPR telah diberangkatkan menuju Pulau Lombok, Senin (30/7).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: