Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: Pemerintah Harus Maksimalkan Bandara Kertajati

DPR: Pemerintah Harus Maksimalkan Bandara Kertajati Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Bandung -

Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mendorong pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan bisa memaksimalkan potensi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.

"Sebagai bandara baru, BIJB Kertajati sudah memiliki fasilitas untuk melayani penerbangan domestik dan internasional," kata Bambang usai mengunjungi Bandara Kertajati, Kamis (3/8/2018).

Politisi Gerindra tersebut mencoba Bandara Kertajati setelah sebelumnya melakukan penerbangan dari Surabaya menggunakan maskapai Citilink.

Kehadiran Bambang disambut Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra dan? Capt Arry Kalzaman Sudarmadji Chief of Operations Citilink.

"Saya ke sini dalam rangka reses yang ingin meliahat langsung Bandara Kertajati dengan menggunakan Citilink. Ternyata tugas dan tanggung jawab dari pemerintah pusat khususnya Kementerian Perhubungan untuk memaksimalkan potensi bandara sekarang ini," katanya.

"Karena mereka juga bagian dari yang sudah menginisiasi pembangunan Bandara Kertajati. Jadi dana APBD dan APBN harus bisa dimanfaatkan publik. Harus bisa dimanfaatkan," lanjut Bambang.

Sebagai bandara yang didesain untuk menjadi pemecah kepadatan di Soekarno-Hatta Cengkareng dan Husein Sastranegara Bandung, seharusnya Bandara ini bisa melayani banyak rute domestik dan bahkan internasional.

Hanya saja sejak Mei 2018 lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, bandara ini belum melayani banyak rute di Indonesia secara langsung.

Citilink, sebagai anak perusahaan maskapai Garuda Indonesia, sejak pertama beroperasi dimusim mudik Lebaran 2018 baru melayani rute Kertajati menuju Surabaya dan sebaliknya setiap harinya.

Adapun untuk layanan ke beberapa daerah seperti Bali, Pontianak dan Balikpapan masih harus transit di Bandara Djuanda Surabaya. "Load factor-nya ini baru sekitar 60%. Cuma saya kira ini masih kurang di Bandara Kertajati ini. Bagaimana caranya airlines ini mau tetap menerbangi ke sini. Karena penumpang sendiri sebenarnya merasa pelayanan di sini baik dan memuaskan," ujar Bambang.

Menurutnya Bandara Kertajati juga sudah terintegrasi dengan transportasi darat yang mengakomodir penumpang dari Bandung dan Cirebon dengan menggunakan DAMRI.

Aksebilitasnya melalui Tol Cikopo - Palimanan (Cipali). Layanan itu juga sebagai upaya untuk memaksimalkan catchment area potensial yang menyasar wilayah Cirebon Raya, Bandung Raya dan kawasan Bodekarpur (Bogor, Depok, Karawang dan Purwakarta).

Bandara Kertajati yang ditunjang kawasan aerocity menurutnya akan menjadi kawasan masa depan di Jawa Barat sebagai upaya untuk pemerataan pembangunan.

Dia pun meminta PT BIJB bisa segera merealisasikan aerocity sebagai penunjang pergerakan orang dan barang.

"Kertajati harus segera merealisasikan Aerocity-nya sehingga bisa memicu load factor bandara ini," ujarnya.

Sementara itu, Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menambahkan sejak Bandara Kertajati mulai melayani penumpang reguler pada 1 Juli 2018 lalu, memang baru satu maskapai yang melayani penerbangan.

Beberapa maskapai seperti Lion Air sudah menyatakan ketertarikannya dan siap beroperasi pada pertengahan Agustus 2018 ini. Rute yang dilayani Lion Air ini yakni Surabaya dan Denpasar.

"Sekarang memang baru satu rute. Tapi-kan ini akan ada lagi. Citilink juga sekarang beroperasi tapi Kertajati kan sudah terkoneksi juga ke beberapa daerah lainnya seperti ke Bali, Balikpapan," ujarnya.

Dia menyebut Bandara Kertajati dengan luas terminal 96.000 meter persegi ini bisa menampung 5,6 juta penumpang satu tahunnya. "Dengan kapasitas tersebut kita tentunya ingin memaksimalkan potensi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: