Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos HIPMI Boyong 60 Pengusaha ke Eropa

Bos HIPMI Boyong 60 Pengusaha ke Eropa Kredit Foto: Hipmi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 60 pengusaha muda diboyong Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia, ke sejumlah negara di Eropa pada 2-13 Agustus 2018. Di Eropa, Hipmi menjajaki peluang bisnis serta meningkatkan hubungan dagang business to business (B2B) dengan pengusaha lokal.

"Kita mencoba pendekatan-pendekatan baru dengan Uni Eropa. Ada tensi yang meningkat pasca genderang perang dagang (trade war) yang ditabuh oleh Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya," ujar Bahlil dalam keterangannya , Jumat (3/8/2018).

Sebelum membawa delegasi, Bahlil telah melakukan pertemuan dengan tiga atase perdagangan Indonesia di Prancis, Spanyol dan Italia serta Duta Besar Indonesia untuk Rusia di Moskow.

Bahlil mengatakan, pihaknya memboyong sebanyak 60 pengusaha muda dari 34 Badan Pengurus Daerah se-Indonesia untuk berkunjung ke sejumlah negara di Eropa antara lain, Italia, Belanda, Belgia, Swiss dan Prancis. Kunjungan dagang ini bertajuk “Hipmi-Europe Trade Mission 2018.”

Selain itu, para pengusaha ini akan mengunjungi mitra-mitra bisnis mereka di Milan, Prancis, Amsterdam dan beberapa sentra-sentra industri dan perdagangan.”Kita ingin ada kontak langsung B to B, penjajakan, bertukar informasi pada akhirnya ada business matching. Kita harap ada transaksi ujung-ujungnya,” ucap dia. Sebab itu, Bahlil mengatakan, pihaknya memboyong para pengusaha dari hampir semua sektor baik logistik, perdagangan, perkebunan, konstruksi, teknologi informasi, pariwisata, makanan dan minuman dan sebagainya.

“Hampir semua sektor kita boyong,” tegas Bahlil.

Ia mengatakan, secara umum perdagangan Uni Eropa dengan Indonesia mengalami surplus. Nilai total perdagangan Indonesia-Uni Eropa pada 2017 mencapai US$25,2 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar US$14,5 miliar dan impor sekitar US$10,7 miliar sehingga surplus di angka US$3,8 miliar. Sementara itu, nilai investasi Uni Eropa di Indonesia tahun 2016 sebanyak US$2,6 miliar dengan jumlah 2.813 proyek.

Namun sejumlah isu perdagangan sangat penting masih membayangi untuk dikelola dengan baik antara lain, memanasnya perang dagang antara tiga raksasa dagang dunia yakni Amerika Serikat, China, dan Uni-Eropa.

“Gajah-gajah bertengkar, dampaknya akan kita rasakan juga,” ucap Bahlil.

Selain itu, isu yang kalah berat adalah ancaman boikot minyak sawit di Eropa. Sebagaiamana diketahui, Uni Eropa kerap mengancam akan memboikot minyak sawit Indonesia. Setelah dilakukan perundingan oleh pemerintah, Uni Eropa memperpanjang serapan minyak sawit Indonesia hingga 2030.

Meski diperpanjang, Bahlil mengatakan, Indonesia harus tetap waspada sebab niat Uni Eropa untuk meningkatkan hambatan atas masuknya minyak sawit masih besar. “Di industri lokal, sebenarnya pengusaha disini menginginkan minyak sawit Indonesia. Sebab sawit ini jauh lebih kompetitif dan efisien daripada komoditas lokal atau kedelenya Amerika. Jadi mereka bilang, kita rugi juga kalau sawit Indonesia dihalangi,” ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: