Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir 2019, Huawei Optimis Jadi Vendor Smartphone Nomor 1

Akhir 2019, Huawei Optimis Jadi Vendor Smartphone Nomor 1 Kredit Foto: Reuters/Philippe Wojazer
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Huawei Technologies Co Ltd dari China, yang melampaui Apple Inc sebagai vendor smartphone terbesar kedua di dunia pada kuartal Juni, memperkirakan pengiriman smartphone global melebihi 200 juta tahun ini, sebuah pemulihan setelah penurunan tajam pada tahun lalu.

Huawei juga akan mewakili pertumbuhan 31 persen dalam pengiriman untuk 2018. Huawei [HWT.UL] telah mengirimkan 153 juta ponsel pintar tahun lalu, naik hanya 10 persen dibandingkan tahun 2016. Pengirimannya telah meningkat sebesar 29 persen pada 2016.

Pihak perusahaan mengatakan pada briefing pada Jumat (3/8/2018) jika Huawei mengirim lebih dari 95 juta smartphone dalam enam bulan pertama, dengan menambahkan mereka kemungkinan bisa menjadi vendor nomor 1 di dunia pada kuartal keempat tahun depan.

"Perkiraan pengiriman datang sebagai pelambatan di pasar smartphone terbesar dunia, China, telah mereda. Huawei juga berhasil melampaui pesaing dengan menjual lebih banyak ponsel berfitur lengkap," ujar analis.

“Tidak diragukan lagi bahwa kita menjadi No.2 tahun depan; di Q4 tahun depan mungkin kita menjadi No.1,” Richard Yu, CEO grup bisnis konsumen Huawei, yang mencakup operasi ponsel cerdas, mengatakan pada konferensi tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (3/8/2018).

Huawei menyusul Apple untuk pertama kalinya dalam pengiriman smartphone pada kuartal kedua tahun ini, menurut data dari pelacak industri IHS Markit dan Strategy Analytics, dengan pangsa pasar lebih dari 15 persen, sebagian didorong oleh keuntungan di China.

Pasar China adalah kunci untuk Huawei karena mendapat kecaman dari Amerika Serikat, Australia dan negara-negara lain atas kekhawatiran itu bisa memfasilitasi mata-mata pemerintah China. Perusahaan ini secara virtual ditutup dari Amerika Serikat tanpa ada operator besar di sana yang menjual smartphone-nya.

Huawei telah membantah pihaknya telah memata-matai dan mengatakan itu adalah perusahaan swasta yang tidak di bawah kendali pemerintah China dan tidak tunduk pada undang-undang keamanan China di luar negeri.

"Yu mengatakan produk Huawei membukukan pertumbuhan 147 persen selama paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan periode tahun lalu. Perusahaan berencana menambah 10.000 toko ritel di seluruh dunia ke 53.000 yang ada sebelum akhir 2018," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: