Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Buka Pintu Bagi Ribuan Pekerja Korea Utara

Rusia Buka Pintu Bagi Ribuan Pekerja Korea Utara Kredit Foto: Yonhap/Via Reuters
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia mengizinkan ribuan pekerja Korea Utara yang baru masuk ke negara itu serta memberikan izin kerja baru dalam potensi pelanggaran sanksi PBB, Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (2/8/2018).

Lebih dari 10.000 pekerja Korea Utara baru telah terdaftar di Rusia sejak September, lapor surat kabar itu, mengutip catatan dari Kementerian Dalam Negeri Rusia.

Tindakan Rusia berpotensi melanggar sanksi PBB untuk mengurangi arus dana ke Korea Utara dan memberi tekanan pada Pyongyang untuk menghentikan senjata nuklirnya, lapor Wall Street Journal, mengutip para pejabat AS.

Catatan Departemen Tenaga Kerja yang diperoleh oleh Wall Street Journal menunjukkan bahwa minimal 700 izin kerja baru telah dikeluarkan untuk Korea Utara di Rusia tahun ini, lapor surat kabar itu.

Pejabat AS sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran sanksi, WSJ melaporkan mengutip sumber.

“Sangat jelas bahwa Rusia perlu berbuat lebih banyak. Rusia mengatakan ingin hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat, jadi Moskow harus membuktikan bahwa dengan bekerja sama dengan kami, berarti tidak melawan kami,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (3/8/2018).

Dalam laporan yang dirilis pada Kamis oleh organisasi riset nirlaba C4ADS, mengatakan pembatasan awal di China dan Rusia, di mana sekitar 80 persen pekerja Korea Utara diyakini bekerja, tampaknya telah dilonggarkan.

"Untuk sementara waktu, baik Rusia dan China tampaknya mengusir para pekerja Korea Utara jauh sebelum batas waktu PBB, tetapi laporan yang lebih baru menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin telah mulai lagi mengirimkan tenaga kerja ke kedua negara," laporan itu menyimpulkan.

“Diperkirakan bahwa pekerja Korea Utara di Rusia mengirim antara $150 - $300 juta setiap tahun ke Pyongyang. Sekarang adalah waktu bagi Rusia untuk mengambil tindakan: Moskow harus segera dan sepenuhnya menerapkan semua sanksi AS yang telah ditandatangani," tambahnya.

Larangan tenaga kerja adalah bagian dari jajaran sanksi yang lebih luas yang bertujuan untuk menghilangkan aliran pendapatan penting bagi rezim Kim Jong Un. Sebagian besar uang yang diterima orang Korea Utara di luar negeri berakhir di peti uang pemerintah karena pekerja keras dalam kondisi yang melelahkan, lapor Wall Street Journal.

 

Baca Juga: Bali Dukung Wacana Konser Artis Internasional di Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: