Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arcandra: Geothermal Sumber Energi Paling Hijau, Cocok untuk PLN

Arcandra: Geothermal Sumber Energi Paling Hijau, Cocok untuk PLN Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Padang -

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan geothermal atau panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang paling hijau atau paling ramah lingkungan.

"Pemanfaatan sumber daya ini merupakan bentuk syukur kita karena di perut bumi ini ada geothermalnya," kata dia selepas memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang di Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/8/2018).

Menurut dia, sumber daya ini seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat dan memperhatikan lingkungan.

"Apabila ada penolakan dan yang mengatakan geothermal ini dapat merusak lingkungan sebaiknya mempelajari kembali sumber daya ini dan cara pemanfataannya," kata dia.

Ia berencana setelah sumber daya geothermal ini menghasilkan tenaga listrik, pihaknya akan meminta PLN untuk membeli listrik tersebut.

"PLN yang akan mendistribusikan listrik yang dihasilkan oleh geothermal tersebut," kata dia.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan potensi panas bumi daerah itu yang mencapai 1.600 Mega Watt jangan disia-siakan karena bisa dimanfaatkan untuk pembangunan daerah.

"Potensi kita besar pada 17 titik. Yang dikelola baru dua di Solok Selatan dan Kabupaten Solok. Masih ada 15 titik lagi, jangan sampai disia-siakan," kata dia.

Ia menambahkan itu terkait penolakan sejumlah masyarakat terhadap eksplorasi panas bumi di Kabupaten Solok, sebagian besar karena tidak paham bahwa panas bumi adalah energi hijau yang tidak merusak lingkungan.

Energi panas bumi yang dieksplorasi diambil dari kedalaman hingga 1.500 meter. Air yang diambil akan dikembalikan lagi sehingga tidak menyentuh sama sekali air permukaan.

Hal itu mematahkan kecemasan masyarakat akan hilangnya air untuk kebutuhan sehari-hari dan air yang mengaliri lahan pertanian.

"Jika untuk alasan penolakannya merusak lingkungan hidup, saya paling depan membantahnya," lanjutnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: