Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Infrastruktur Jadi Sorotan dalam Program Rusus

Infrastruktur Jadi Sorotan dalam Program Rusus Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program rumah khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memerlukan perhatian terhadap memadainya infrastruktur di sekitar lokasi tempat dibangunnya rumah khusus tersebut.

"Rusus (rumah khusus) ini memang salah satu wujud keberpihakan pemerintah terhadap rakyat oleh karena itu penting menurut saya di samping pembangunan rumah, juga harus memperhatikan ketersediaan air bersih," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ibnu Munzir dalam rilis, Jumat.

Politisi Partai Golkar itu juga menginginkan bahwa selain air bersih, juga harus ada perbaikan dari segi infrastruktur jalan.

Hal tersebut, lanjutnya, karena infrastrutkur yang baik juga akan sangat menunjang terutama bagi lokasi rusus yang letaknya jauh.

Ibnu Munzir mengemukakan hal tersebut saat meninjau pembangunan 25 unit Rusus bersama Tim Kunjungan Kerja Komisi V di Kampung Eggwam, Manokwari, Papua Barat, Selasa (31/7).

Menurut Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Desyarmeda Killian, pada 2018 akan dibangun 355 unit Rusus untuk MBR di Papua Barat.

"Sebanyak 275 unit merupakan program pembangunan yang dilaksanakan oleh SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat. Sedangkan 80 unit adalah instruksi Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Sorong beberapa waktu lalu yang akan dibangun oleh Satker Rusus Strategis Kementerian PUPR," papar Desyarmeda.

Sedangkan total anggaran untuk pembangunan 25 unit Rusus di Kampung Eggwam sebesar Rp4,9 miliar. Tipe Rusus yang dibangun adalah tipe 36 dengan nilai per unit adalah Rp220 juta.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah khusus untuk nelayan di Nusa Tenggara Barat agar nelayan dapat memiliki rumah layak huni serta untuk mengatasi kawasan kumuh di pesisir.

"Rumah khusus adalah program Kementerian PUPR yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti nelayan, pemukiman kembali korban bencana/pengungsi, guru, tenaga medis, TNI/Polri dan petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Di Pulau Sumbawa, NTB, Kementerian PUPR pada 2017 telah selesai membangun 204 unit rumah khusus nelayan yang tersebar di tiga lokasi yang seluruhnya sudah dihuni.

Lokasi pertama adalah Rusus nelayan di Desa Tanjung luar, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 52 unit. Kemudian 100 unit untuk nelayan di Desa Labuhan Jambu, Kabupaten Sumbawa dan 52 unit di Desa Hu'u, Kabupaten Dompu.

Total biaya pembangunan 204 unit rumah khusus tersebut diperkirakan mencapai sebesar Rp33,6 miliar. Salah seorang nelayan di Desa Hu'u, Suwaidin mengatakan sebelumnya menempati rumah dengan satu kamar dari bilik bambu dengan atap yang sudah reot.

"Kami sangat bersyukur mendapat bantuan rumah khusus ini. Untuk mendapat Rusus ini tidak dikenakan biaya apapun, hanya mengumpulkan KTP dan Kartu Keluarga saja. Jaraknya ke laut juga tidak jauh hanya lima menit berjalan kaki," kata Suwaidin yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: