Dalam 7 Jam, 40 Orang Tertembak di Chicago

Setidaknya 40 orang ditembak di Chicago selama akhir pekan selama tujuh jam dari Sabtu tengah malam hingga Minggu pagi, dengan empat korban jiwa, sebuah rentetan kekerasan keras di sebuah kota di mana pihak berwenang mengatakan kekerasan senjata telah menurun tahun ini.

"Ini adalah penembakan acak dan terarah di jalan-jalan kami," ungkap Fred Waller, Kepala Divisi Patroli Departemen Kepolisian Chicago, dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (6/8/2018).

Dia mengatakan sebagian besar penembakan terkait dengan kekerasan geng di kota yang berpopulasi 2,7 juta orang, terbesar ketiga di Amerika Serikat. Polisi juga mengatakan orang-orang bersenjata menargetkan satu blok, berkumpul setelah pemakaman, dan pertemuan lain pada malam di mana ribuan orang berkumpul untuk konser di pusat kota.

Media lokal melaporkan bahwa terjangan kekerasan terjadi di West Side, dimana 25 orang ditembak dalam serangan terpisah. Namun, Waller mengatakan bahwa penembakan pada tahun 2018 menurun dari tahun lalu.

Chicago Tribune, yang telah melacak statistik penembakan, melaporkan awal bulan ini bahwa penembakan di kota itu telah menurun, dengan 533 lebih sedikit penembakan pada 1 Agustus dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun 2017.

"Bukan berarti statistik ini menunjukkan bahwa kita telah menang dari aksi teror," ujar Waller.

Dia mengatakan bahwa polisi bekerja dengan kelompok penegak hukum lain untuk menargetkan aktivitas geng.

"Saya berjanji kita tidak akan dikalahkan," ungkap Waller.