Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF: Surplus Perdagangan Jerman Berkontribusi Terhadap Ketegangan Perdagangan

IMF: Surplus Perdagangan Jerman Berkontribusi Terhadap Ketegangan Perdagangan Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Berlin -

Keraguan Jerman untuk mengurangi surplus perdagangannya berkontribusi terhadap ketegangan perdagangan dan menambah risiko yang dapat merusak stabilitas keuangan global, Maury Obstfeld, kepala ekonom di Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Di negara-negara surplus (seperti transaksi berjalan) seperti Jerman kita melihat langkah-langkah yang ragu-ragu, paling banter, untuk melawan surplus," tulis Obstfeld dalam komentar yang diterbitkan dalam harian Jerman Die Welt pada Senin (6/8/2018).

IMF dan Komisi Eropa telah lama mendesak Jerman untuk meningkatkan permintaan domestik dengan mengangkat upah dan investasi untuk mengurangi apa yang mereka sebut ketidakseimbangan ekonomi global. Sejak pemilihannya, Presiden AS Donald Trump juga berulang kali mengkritik kekuatan ekspor Jerman.

Obstfeld mengatakan bahwa negara-negara seperti Amerika Serikat, di mana saldo rekening giro eksternal terlalu rendah, harus mengurangi defisit anggaran, mendorong rumah tangga untuk menabung lebih banyak, dan secara bertahap menormalkan kebijakan moneter mereka.

Negara-negara di mana keseimbangannya terlalu tinggi, seperti Jerman, harus meningkatkan belanja pemerintah, misalnya dengan berinvestasi dalam infrastruktur atau digitalisasi, sehingga perusahaan berinvestasi lebih banyak di dalam negeri daripada mencari di luar negeri.

“Posisi eksternal bersih akan lebih menyimpang. Itu meningkatkan risiko gangguan oleh mata uang atau penyesuaian harga aset di negara-negara yang dililit hutang, untuk kerugian semua,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (6/8/2018).

"Jika ada penyesuaian mendadak, maka baik negara debitur dan kreditor akan menderita," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: