Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kanada Menolak Takut dari Gertakan Arab Saudi

Kanada Menolak Takut dari Gertakan Arab Saudi Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Riyadh -

Kanada menolak untuk mundur dalam pembelaannya terhadap hak asasi manusia setelah Arab Saudi membekukan perdagangan dan investasi baru serta mengusir duta besar Kanada sebagai pembalasan atas seruan Ottawa untuk membebaskan aktivis HAM yang ditangkap.

Dalam tanggapan publik pertamanya terhadap tindakan Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland mengatakan, "Kanada akan selalu membela hak asasi manusia di Kanada dan di seluruh dunia, dan hak-hak wanita adalah hak asasi manusia," sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (7/8/2018).

Riyadh pada hari Minggu menarik duta besarnya dari Kanada dan memberi duta besar Kanada 24 jam untuk pergi. Pemerintah Saudi juga melarang perdagangan baru dengan Kanada, meskipun tidak jelas apakah itu akan mempengaruhi perdagangan Saudi-Kanada tahunan yang hampir senilai $4 miliar dan kontrak pertahanan senilai $13 miliar.

Langkah itu merupakan teguran keras terhadap Kanada setelah negara itu pada Jumat menyatakan keprihatinan atas penangkapan aktivis di Arab Saudi, termasuk penangkapan aktivis hak perempuan terkemuka Samar Badawi, dan menyerukan pembebasan mereka.

Tanggapan tajam mendadak dari Arab Saudi terhadap kritik menunjukkan batas-batas reformasi oleh Putra Mahkota Arab Saudi yang berusia 32 tahun, Mohammed bin Salman, yang menjalankan pemerintahan sehari-harinya. Dia telah meluncurkan kampanye perubahan sosial dan ekonomi, tetapi belum meredakan larangan total monarki absolut terhadap aktivisme politik.

Dalam beberapa bulan terakhir Arab Saudi telah mencabut larangan mengemudi oleh perempuan, tetapi juga menangkap aktivis, termasuk lebih dari selusin juru kampanye berprofil tinggi untuk hak-hak perempuan.

Dalam komentarnya oleh Washington sejak perselisihan itu meletus, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Amerika Serikat telah meminta Riyadh untuk rincian tentang penahanan aktivis.

"Kami terus mendorong pemerintah Arab Saudi untuk menghormati proses hukum dan mempublikasikan informasi tentang status hukum mereka," pungkasnya.

 

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: