Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan: Produktivitas di Musim Kemarau Relatif Bagus

Mentan: Produktivitas di Musim Kemarau Relatif Bagus Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan produktivitas pertanian pada musim kemarau relatif bagus karena serangan hama berkurang.

"Justru kalau kondisi cuaca seperti ini dan airnya siap di daerah irigasi itu, produktivitas relatif bagus karena hama berkurang," kata Amran ketika ditemui di halaman belakang Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna.

Kendati demikian, hal yang sangat perlu dilakukan pada saat musim kemarau adalah menjaga pasokan air melalui irigasi.

Pemerintah juga menyiapkan sejumlah bantuan seperti pembangunan saluran irigasi, pembangunan embung pengairan, hingga distribusi pompa air sebanyak 100 ribu unit di seluruh Indonesia.

Amran menjelaskan untuk komoditas padi ditargetkan menanam 1 juta hektare tiap bulan.

Dia menjelaskan Kementan tengah fokus menjaga penanaman padi pada Juli, Agustus hingga September dengan meningkatkan jumlah luas tanam dari 500 ribu hektar menjadi 1 juta hektare.

Dengan luas lahan yang meningkat maka diharapkan dapat menghindari paceklik, ujar Amran.

Selain itu, menurut Amran tidak semua wilayah di Indonesia mengalami kekeringan.

Dengan perbedaan kondisi cuaca itu, Amran menilai menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat Indonesia dalam mengelola persawahan. "Kami juga fokus kepada kawasan yang ada bendungannya," ujar Amran.

Puluhan hektare lahan pesawahan di Desa Buniwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilanda kekeringan yang disebabkan kemarau yang melanda Kecamatan Gegerbitung sejak sebulan terakhir.

Selain itu, hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang mengenai Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian III Juli 2018 menyebutkan 9 dari 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur diprediksi mengalami kekeringan ekstrem.

Sembilan kabupaten itu adalah Manggarai Timur, Nagekeo, Ende, Sumba Timur, Rote Ndao, Lembata, Sikka, Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: