Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalteng Terima Pasokan Elpiji 45.000 Tabung Per Hari

Kalteng Terima Pasokan Elpiji 45.000 Tabung Per Hari Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Sampit -

Provinsi Kalimantan Tengah mendapat pasokan elpiji bersubsidi sebanyak 45.000 tabung per hari yang distribusinya diharapkan tepat sasaran untuk keluarga kurang mampu.

"Saya meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum mengawasi penyalurannya. Elpiji tabung 3 kg ini disubsidi untuk warga kurang mampu. Warga yang ekonominya mapan jangan menggunakannya," kata anggota Komisi VI DPR RI, Hamdhani, di Sampit, Selasa.

Hamdhani didampingi anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Syahbana, berkunjung ke tiga stasiun pengisian bahan bakar umum di Sampit yang juga menjual elpiji. Mereka didampingi Penanggung Jawab Pertamina Pontianak Teguh dan Sales Eksekutif Elpiji Pertamina Kalimantan Tengah Arya Aditya.

Mereka juga berkunjung ke stasiun pengisian dan pengangkutan elpiji khusus di Jalan HM Arsyad km 21 Sampit. Dari tempat inilah distribusi elpiji ke seluruh wilayah Kalimantan Tengah dimulai.

Kunjungan ini sengaja dilakukan Hamdhani untuk mengetahui kondisi pasokan dan distribusi elpiji di Kalimantan Tengah. Pasokan elpiji ke Sampit sangat vital karena menyangkut pasokan elpiji ke seluruh wilayah di provinsi ini.

Legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Tengah meminta semua pihak membantu kelancaran pasokan dan distribusi elpiji. Pengawasan juga harus dilakukan secara ketat agar distribusi elpiji tepat sasaran, khususnya elpiji 3 kg yang dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu.

"Seperti kendala kurangnya kapal pandu untuk kelancaran kapal pengangkut elpiji ke Sampit, harus menjadi perhatian karena dampaknya serius terhadap distribusi elpiji di Kalimantan Tengah. Tadi sudah saya sampaikan ke Pelindo III, mudahan segera dicarikan solusinya," kata Hamdhani.

Sales Eksekutif Elpiji Pertamina Kalimantan Tengah Arya Aditya mengatakan pasokan elpiji 3 kg untuk Kalimantan Tengah setiap harinya berkisar 45.000 sampai 46.000 tabung. Sedangkan untuk elpiji nonsubsidi yaitu tabung 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg rata-rata 50 ton atau sekitar 50.000 kg per hari dengan distribusi 25 hari dalam sebulan.

Elpiji dipasok dari Kalbut Situbondo Jawa Timur menggunakan kapal setiap tiga hari. Pasokan terus dipantau agar tidak sampai terjadi kelangkaan elpiji di masyarakat.

Elpiji dari stasiun pengisian dan pengangkutan elpiji khusus di Jalan HM Arsyad km 21 Sampit didistribusikan melalui jalur darat ke empat stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) di Kalimantan Tengah. Yakni SPBE di Sampit, Pangkalan Bun, Palangka Raya dan Ampah.

Selanjutnya, SPBE mendistribusikan elpiji ke pangkalan-pangkalan yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan. Setiap kabupaten dan kota memiliki kuota masing-masing sesuai yang ditetapkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang disalurkan melalui pemerintah provinsi.

Arya mengatakan sejauh ini distribusi masih lancar. Hambatan hanya terjadi pada jalur menuju Pangkalan Bun karena ada jembatan yang patah pada Desember 2017 lalu sehingga jembatan darurat yang ada tidak bisa angkutan berat pengangkut elpiji.

"Untuk harga, HET (harga eceran tertinggi) ditetapkan pemerintah daerah. Kalau ada pangkalan yang terbukti menjual dengan harga di atas HET, akan kami beri sanksi administratif," kata Arya.

Dia menegaskan pangkalan elpiji wajib mencantumkan HET di papan pangkalan. Jika pangkalan menjual elpiji melebihi HET, masyarakat diminta segera melaporkannya ke Pertamina agar segera ditindak. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: