Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Larang Pegawai Gunakan Teknologi Anyar Ini

Pentagon Larang Pegawai Gunakan Teknologi Anyar Ini Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Patrick Shanahan, meminta para staf Pentagon untuk melepas dan mematikan kemampuan geolokasi Garmin, Fitbit, dan Apple Watch.

Selama bertahun-tahun, telepon seluler dilarang digunakan di banyak kantor di Pentagon. Alasannya sederhana, apapun yang dapat mengirim dan memiilki mikrofon dapat digunakan untuk merekam dan mengirim informasi. Jika perangkat itu memiliki kamera maka foto atau video juga dapat diambil.

Kini, tidak hanya telepon seluler, jam tangan pintar juga menjadi ancaman. Apple Watch, Garmin, Fitbit, dan arloji pintar dengan sensor jarak jauh dapat melacak lokasi dan membagikannya dengan basis data jarak jauh.

"Kemampuan geolokasi ini dapat mengekspos informasi pribadi, lokasi, rutinitas, dan jumlah personel Departemen Pertahanan dan berpotensi menciptakan konsekuensi keamanan yang tidak diinginkan dan meningkatkan risiko terhadap pasukan gabungan dan misi," kata Shanahan dalam memo yang dirilis kantor pers Pentagon, seperti dilansir dari laman Breaking Defense di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Hal ini tercetus ketika muncul laporan pada awal tahun ini dari perusahaan pelacak kebugaran, Strava, yang memublikasikan peta yang menunjukkan lokasi keberadaan pengguna yang sedang jogging, bersepeda, dan berolahraga. Karena penggunanya kebanyakan adalah anggota militer, rute jogging dan latihan lainnya menunjukkan dengan tepat keberadaan anggota militer AS di seluruh dunia, serta menunjukkan rute lari mereka.

"Pasar perangkat, aplikasi, dan layanan yang berkembang pesat dengan kemampuan geolokasi (misalnya, pelacak kebugaran, smartphone, tablet, jam pintar, dan aplikasi perangkat lunak terkait) menghadirkan risiko signifikan bagi personel Departemen Pertahanan (DoD) baik saat bertugas maupun tidak, dan untuk operasi militer kami secara global," tulis memo tersebut.

Strava tampaknya tidak bermaksud membahayakan, namun hal ini sepertinya membuat anggota militer dan pejabat senior Pentagon tidak nyaman. Memo ini juga berarti permintaan peninjauan kebijakan Pentagon tentang perangkat tersebut.

Terdapat catatan untuk Chief Information Officer (CIO) dan Wakil Menteri Pertahanan untuk Intelijen (USDI) untuk "bersama-sama mengembangkan" panduan dan pelatihan bagi komandan dan yang lainnya terkait perangkat tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: