Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuatkan Kerja Sama Ekspor Produk Indonesia, Diaspora Indonesia dan PPI Teken MoU

Kuatkan Kerja Sama Ekspor Produk Indonesia, Diaspora Indonesia dan PPI Teken MoU Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Bisnis Diaspora Indonesia (IDBC) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI Persero) guna memperkuat ekspor produk Indonesia ke luar negeri.

Penandatanganan MoU antara Wakil Presiden IDBC, Astrid Vasile, dan Direktur Perdagangan Internasional PPI (Persero), A. Yaniarsyah Hasan, berlangsung di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

“Tujuan MoU dengan diaspora ini adalah untuk kita bersama-sama menyatukan kekuatan untuk meningkatkan ekspor Indonesia,” ujar A. Yaniarsyah.

Astrid menjelaskan bahwa diaspora memang mempunyai pengetahuan terkait dengan kebijakan setempat dan produk-produk apa saja yang sesuai dengan  karakteristik  pasar di luar negeri.

“Diaspora tahu produk UKM yang cocok dipasarkan di sana (luar negeri) sehingga dapat membantu mengidentifikasi dan mempromosikan produk tersebut guna mempenetrasi pasar luar negeri,”  jelas Astrid.

Ia menambahkan bahwa untuk saat ini pihaknya fokus dalam membantu pengusaha Indonesia memiliki pemahaman yang sama dari segi kualitas produk, memilih mitra bisnis, dan mengenali kebijakan dagang Australia agar bisa memasukan produknya ke negara tersebut.

“Sementara fokus ke Australia dulu, tetapi ini tetap akan memberikan manfaat ekonomi yang besar terhadap Indonesia dan juga Australia,” pungkasnya. 

Turut hadir dalam penandatangan MoU adalah pengamat perdagangan Indonesia-Australia, Leny Maryouri. Ia percaya adanya MoU ini menjadi langkah awal dalam mempercepat proses ekspor dan impor.

“Ini pintu masuk bagi PPI untuk bersinergi dengan diaspora dalam peningkatan laju perdagangan antar beberapa negara, terutama dalam hal ekspor produk Indonesia ke luar negeri dan juga beberapa produk impor,” ujar Leny.

Ketika ditanya produk ekspor-impor yang potensial antara Australia dan Indonesia, doktor jebolan Universitas Curtin, Australia, itu menjawab,

“Dari Indonesia contohnya kopi dan rempah-rempah yang demand-nya semakin tinggi dan saat ini banyak Australia impor dari Laos dan Vietnam. Sementara dari Australia ke Indonesia seperti daging dan hasil peternakan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: