Pada semester I 2018, ekspor batu bara Provinsi Aceh mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni 107,31% dengan nilai 58,12 juta dolar Amerika Serikat, dibanding periode yang sama tahun 2017 lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin, mengatakan batu bara asal Aceh diekspor dalam bentuk telah dilumasi maupun tidak tapi belum diaglomerasi ke tiga negara tujuan di Asia, yakni India, Thailand, dan Tiongkok. Dalam semester pertama pada tahun 2018, mencapai 58,12 juta dolar AS.
"Di semester I 2017, tercatat 28,03 juta dolar AS, sedangkan semester I ini jauh melesat, yakni 107,31%," ujarnya di Banda Aceh, Rabu (8/8/2018).
Ia menambahkan, batu bara telah memberi sebesar 93,18%, dari total nilai ekspor melalui pelabuhan di Aceh pada semester I tahun 2018 sebesar 62,38 juta dolar AS. Sedangkan komoditi nonmigas yang lain yakni bahan kimia anorganik turut memberi andil 6,16%.
"Batu bara ini merupakan salah satu bahan bakar fosil dengan tambang di wilayah pesisir Barat-Selatan di Aceh, dan diekspor melalui Pelabuhan Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat," terangnya.
Menurutnya, ada beberapa komoditi nonmigas terbesar yang diekspor, yakni bahan bakar mineral dan bahan kimia anorganik. Sementara sisanya yakni ikan, udang, bahan nabati, anyam-anyaman, garam, belerang, dan kapur.
"Nilainya tidak sebesar batu bara di semester ini, sehingga angka ekspornya pun juga turun dibanding semester I tahun 2017," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim