Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Madiun Alami Kekeringan Hingga Oktober

Madiun Alami Kekeringan Hingga Oktober Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warta Ekonomi, Madiun -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan di wilayahnya hingga bulan Oktober 2018.

"Bupati Madiun sudah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Madiun Tahun 2018 per tanggal 24 Juli lalu. Status siaga bencana kekeringan tersebut berlaku hingga Oktober mendatang," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto kepada wartawan di Madiun, Rabu.

Menurut dia, penetapan status siaga darurat bencana kekeringan tersebut seiring perkiraan BMKG Juanda yang menyebutkan mulai bulan Juli hingga September wilayah Jawa Timur mengalami musim kemarau. Pada kondisi tersebut, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, terdapat 23 daerah di antaranya yang masuk dalam dampak kekeringan.

"Dari 23 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan, salah satunya adalah Kabupaten Madiun. Untuk itu, kami tetapkan status siaga darurat kekeringan," kata Edi.

Ia menjelaskan, sesuai hasil pemetaan BPBD setempat, Tahun 2018 di Kabupaten Madiun ada enam kecamatan yang rawan terdampak bencana kekeringan selama musim kemarau berlangsung.

Keenam kecamatan rawan kekeringan tersebut adalah Dagangan, Dolopo, Wungu, Geger, Gemarang, dan Kecamatan Kare. Dari enam kecamatan tersebut, terdapat 28 desa yang terdampak krisis air bersih selama musim kemarau.

Adapun, sejumlah desa yang rawan kekeringan di Kecamatan Dagangan, di antaranya di Desa Mruwak, Banjarsari Wetan, dan Banjarsari Kulon.

Kecamatan Dolopo, di antaranya di Desa Prambon, Suluk, dan Mlilir. Kecamatan Wungu, di antaranya di Desa Wungu, Brumbun, dan Kresek. Kemudian di Kecamatan Geger, kekeringan rawan terjadi di antaranya di Desa Sareng dan Jati Sari.

Lalu, Kecamatan Gemarang, di Desa Winong, Batok, Tawangrejo, dan Nampu. Serta Kecamatan Kare, di antaranya di Desa Kare, Kepel, Bulu, dan Bodag.

Guna menghadapi musim kemarau tahun 2018, BPBD Kabupaten Madiun juga melibatkan instansi terkait lain. Di antaranya mengajukan bantuan kiriman air bersih dan pembangunan tandon air.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Madiun untuk melaksanakan pengiriman air bersih di lokasi rawan kering.

Pengiriman air bersih pertama dilakukan di Dusun Babadan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang pada Rabu (8/8). Sebanyak 8.000 liter air bersih atau dua tangki telah didistribuikan ke daerah tersebut.

Edi menambahkan, bagi warga yang krisis air bersih diimbau segera mengajukan permintaan melalui kantor desa setempat. Sehingga bantuan pendistribusian air bersih dapat dilakukan.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: