Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS TK Butuh Platform Strategis untuk Capai Cakupan Semesta

BPJS TK Butuh Platform Strategis untuk Capai Cakupan Semesta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cakupan semesta merupakan target utama yang harus dicapai BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) pada tahun 2029. Untuk dapat mencapai target tersebut, perlu disusun langkah-langkah strategis melalui kolaborasi efektif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar tercapai kesepakatan bersama mengenai garis besar strategi pelaksanaan sistem penyelenggaraan jaminan sosial.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Guntur Witjaksono, menegaskan pihaknya akan terus mengawal dan mengawasi BPJS Ketenagakerjaan dalam menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan agar sesuai dengan target yang ditentukan.

"Khususnya untuk mencapai target 2029, kita perlu platform stratejik yang sesuai dengan kebutuhan operasional”, ujar Guntur dalam acara Simposium-Orkestra bertajuk “Paltform Stratejik Kebijakan Jaminan Sosial Nasional Menuju Tahun 2029” di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Adapun kegiatan ini digagas oleh Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dengan tujuan selain untuk mengajak para pemangku kepentingan, juga diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73 dan penyelenggaraan Asian Games Ke-18 tahun 2018.

Simposium-Orkestra ini mengundang 400 tamu undangan, yang terdiri dari pihak internal BPJS Ketenagakerjaan dan pihak eksternal yang merupakan pemangku kepentingan dari BPJS Ketenagakerjaan, seperti Kementerian dan Lembaga Pemerintahan terkait, Konfederasi Buruh, APINDO, KADIN, dan lembaga swasta terkait.

Guntur mengatakan, semangat nasionalisme juga perlu ditumbuhkan untuk mendukung cakupan semesta di 2029 mendatang. “Harapan kami dengan terselenggaranya Simposium-Orkestra ini, semangat kebangsaan dan antusiasme para pemangku kepentingan juga tumbuh dan memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia”, papar Guntur.

Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Syafri Adnan Baharuddin, berharap masukan dari para narasumber simposium ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan cakupan perlindungannya dan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi pekerja di Indonesia.

"Tantangan BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun 2029 tentunya cukup menantang, mengumpulkan pemangku kepentingan dalam satu forum semacam ini untuk mendapatkan gagasan ataupun masukan harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," jelas Syafri.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menegaskan pihaknya selalu bersikap dan berpikiran terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak, khususnya terkait dengan raihan universal coverage bagi seluruh pekerja.

"Perlindungan atas jaminan sosial tentunya merupakan hak seluruh pekerja di Indonesia, tidak terkecuali pekerja informal ataupun profesi. Baru-baru ini kami telah melakukan kerjasama dengan Komite Olahraga Indonesia, untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada para atlet yang berlaga pada kompetisi olahraga internasional," ungkap Agus.

"Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan BPJS Ketenagakerjaan untuk mencapai Universal Coverage yang harus kami raih paling lambat tahun 2029 nanti. Itu harapan kita bersama agar menjadi kenyataan nantinya," tutup Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: