Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lira Merosot, Kebijakan Moneter Bank Sentral Turki Dipertanyakan

Lira Merosot, Kebijakan Moneter Bank Sentral Turki Dipertanyakan Kredit Foto: Reuters/Murad Sezer
Warta Ekonomi, Ankara -

Lira Turki melemah terhadap dolar pada Rabu (8/8/2018) seiring dilanda kekhawatiran tentang cengkeraman Presiden Tayyip Erdogan pada kebijakan moneter dan ketidakpastian tentang apakah pertemuan antara pejabat Turki dan AS bisa menyembuhkan keretakan diplomatik yang luas.

Delegasi Turki akan bertemu dengan pejabat tinggi dari Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu, bagian dari kunjungan ke Washington minggu ini untuk mengatasi friksi yang disebabkan oleh pengadilan Ankara terhadap seorang pastor evangelis Amerika.

"Delegasi itu, yang dipimpin oleh Wakil Menlu Turki Sedat Onal, akan bertemu dengan pejabat AS yang dipimpin oleh Wakil Wakil Menteri Luar Negeri AS John Sullivan," ungkap Departemen Luar Negeri AS. Delegasi ini juga akan bertemu dengan pejabat dari Departemen Keuangan AS, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (9/8/2018).

Perselisihan ini telah meningkatkan kekhawatiran investor atas Turki, di mana investor paling khawatir dengan apa yang mereka lihat sebagai pengaruh Erdogan atas bank sentral, yang belum agresif dalam menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan investor.

Presiden, yang digambarkan sebagai "musuh suku bunga", ingin melihat biaya pinjaman diturunkan menjadi bahan bakar kredit, konstruksi baru dan pertumbuhan. Penunjukan menantu laki-lakinya sebagai Menteri Keuangan telah memperdalam keprihatinan.

“Bank sentral berada di belakang kurva (behind the curve),” ujar Guillaume Tresca, ahli strategi pasar berkembang senior di Credit Agricole.

"Lira terus terdepresiasi dan kami melihat bahwa bank sentral belum siap untuk bertindak," pungkasnya.

Lira TRYTOM = D3 berdiri di 5.2880 melawan dolar pada 1223 GMT, lebih dari 1 persen lebih lemah pada hari itu. Itu diperoleh pada hari Selasa pada laporan delegasi akan mengunjungi Washington.

Mata uang telah jatuh sekitar 27 persen tahun ini dan jatuh sebanyak 5,5 persen pada hari Senin ke 5,4250 per dolar, terendah sepanjang waktu dan penurunan intraday terbesar dalam hampir satu dekade. Penurunan itu terjadi setelah Washington mengatakan sedang mengkaji akses ke pasar AS untuk ekspor Turki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: