Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Targetkan Pembangunan 1 Juta Jaringan Gas Rumah Tangga

Pemerintah Targetkan Pembangunan 1 Juta Jaringan Gas Rumah Tangga Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Alimudin Baso mengatakan, pemerintah menargetkan 1.150.000 sambungan gas rumah tangga untuk seluruh Indonesia pada 2019.

Dia menyebutkan, dalam memenuhi target sambungan gas rumah tangga di seluruh Indonesia pada 2019, untuk pembiayaan tidak tergantung pada APBN saja, tetapi dari pemerintah daerah. 

"Targetnya itu sumber pembiayaan tidak hanya tergantung dengan APBN, tapi ada peran dorongan dari pemerintah daerah. Kalau kami bersinergi akan lebih cepat mencapai target yang ditetapkan pemerintah," kata Alimudin dalam keterangan resminya di Bandung, Jumat (10/8/2018).

Pembangunan jaringan gas (jargas) merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019 dengan tujuan memenuhi kebutuhan energi yang murah, bersih, ramah lingkungan, dan efisien. Bahkan, pemanfaatan jargas mendapat perhatian utama dari Presiden sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana dimaksud dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017.

"Melalui regulasi, pada 2016 Peraturan Presiden Nomor 3 tentang Proyek Strategis Nasional. 2017, kami mengusulkan jargas masuk menjadi Proyek Strategis Nasional dan terbit di Perpes 58 2017," ungkapnya.

Sementara itu, jargas kota telah beroperasi di Prabumulih sejak 2013 sebanyak 4.650 sambungan rumah tangga yang dibiayai APBN dan konstruksi dibangun dari APBD Prabumulih bersama sama BUMD. Pada 2014 telah ditambah jaringan sebanyak 2.000 dan 2016 sebanyak 32.000 pelanggan.

Alimudin mengimbau kepada pemerintah daerah untuk turut berperan aktif berkolaborasi antara pusat dan daerah.

"Pemerintah daerah harus bersinergi dengan program pusat agar konsep pengembangan city gas ini lebih efisien dan efektif, maka kami harus berpikir secara terpadu dan terintegrasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: