Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Asian Games 2018, Len Tambahkan 3 Trainset Skytrain Bandara Soetta

Jelang Asian Games 2018, Len Tambahkan 3 Trainset Skytrain Bandara Soetta Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Len Industri (Persero) mendukung pagelaran Asian Games 2018 dengan menyediakan transportasi di Jakarta dan Palembang. Salah satunya dalam pengembangan transportasi urban Automatic People Mover System (APMS) atau Skytrain Bandara International Soekarno Hatta. 

Setelah dioperasikan sejak 17 September 2017 silam, kini PT Angkasa Pura II selaku pemilik, sedang menambahkan tiga trainset (enam gerbong) skytrain. Penambahan dilakukan untuk meningkatkan mobilisasi penumpang antarterminal di bandara agar tidak menunggu lama.

"Penambahan rangkaian skytrain diharapkan dapat membantu mobilisasi penumpang Bandara dan mendorong minat masyarakat menggunakan transportasi massal," ungkap Direktur Utama Len, Zakky Gamal Yasin kepada wartawan di Bandung, Jumat (10/8/2018).

PT Len Industri merupakan pelaksana pengadaan dan pengerjaan serta pengoperasian skytrain dalam proyek ini. Enam gerbong kereta telah diangkut dengan enam truk lowbed dari TPS Marunda dan diposisikan menggunakan crane ke lintasan skytrain Depo Bandara.

Sebelumnya, kereta telah sampai di Terminal Petikemas Koja Tanjung Priuk pada 6 Agustus lalu. Kemudian disimpan di TPS Marunda setelah melalui proses stripping. Selanjutnya, skytrain akan dicek dan diuji coba oleh tim internal Len dan Woojin Korea, selanjutnya diteruskan oleh Kementerian Perhubungan.

Zaky menjelaskan, tiga trainset yang beroperasi sekarang memiliki kapasitas 176 penumpang tiap perjalanan. Dengan bertambahnya trainset tersebut, daya angkut diperkirakan mencapai 352 penumpang dalam sekali perjalanan. Total keseluruhan akan berjumlah enam trainset, empat trainset beroperasi, dan dua trainset standby.

"Rencananya rute skytrain akan diperpanjang lajurnya hingga Terminal 4 di area Soewarna Golf yang saat ini pun masih dalam pembangunan," ungkapnya.

Skytrain sendiri merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem guideway transit pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh Len. Sinergi antar-BUMN terus terjalin antara Len dan Angkasa Pura II, dan saat ini sedang melakukan uji coba sistem driverless skytrain. 

Sampai dengan saat ini, Bandara Internasional Soekarno Hatta memiliki tiga trainset yang beroperasi dual track (Track A dan Track B) dengan panjang lintasan 3,07 km. Pengoperasian skytrain saat ini masih bersifat manual bersama awak pengemudi dengan kecepatan maksimal 30 km per jam.

"Frekuensi skytrain akan meningkat dari saat ini seiring dengan ditambahnya headway yang semula 13 menit terpangkas menjadi 6 menit dan dwell time 1 menit," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: