Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Catat Pertumbuhan Ekonomi Babel 4,51%

BI Catat Pertumbuhan Ekonomi Babel 4,51% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pangkal Pinang -

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan kedua 2018 sebesar 4,51 persen atau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 2,46 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Babel triwulan kedua 2018 membaik karena adanya percepatan pertumbuhan sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib," kata Kepala Perwakilan BI Babel, Tantan Heroika di Pangkalpinang, Jumat (10/8/2018).

Dari sisi sektoral, menurut dia, percepatan pertumbuhan Babel terjadi pada sektor pertanian 8,71 persen, industri pengolahan 3,13 persen, konstruksi 6,21 persen, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 9,89 persen.

Peningkatan kinerja sektor pertanian disebabkan oleh pertumbuhan pada sub sektor perkebunan sebesar 9,19 persen, sub sektor peternakan 8,79 persen, dan sub sektor perikanan 12,83 persen.

Sementara pertumbuhan sektor industri pengolahan disebabkan oleh industri makanan dan minuman yang mengalami peningkatan sebesar 13,97 persen, peningkatan pengolahan minyak kelapa sawit, serta permintaan makanan/minuman olahan untuk memenuhi kebutuhan selama libur lebaran/Idul Fitri dan beberapa ajang internasional (Sungailiat Triathlon dan MXGP).

"Ini mengindikasikan masih kuatnya pertumbuhan ekonomi Babel yang didukung oleh kinerja sektor utama yang masih tumbuh cukup tinggi," ujarnya.

Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian yang juga merupakan sektor penopang PDRB Babel tumbuh sebesar 4,37 persen dibanding triwulan pertama 2018 setelah terdapat penyesuaian ketentuan ekspor timah.

Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan kedua 2018 tidak setinggi peningkatan kinerja sektor dimaksud pada periode yang sama tahun lalu, disebabkan oleh relatif terjaga harga timah secara global dan cuaca yang kurang mendukung kinerja kapal isap produksi.

Disamping itu, bulan puasa dan libur Lebaran yang cukup panjang menyebabkan produksi barang tambang dan galian menurun di tengah penurunan lifting migas yang cukup signifikan, sehingga sektor pertambangan mengalami penurunan sebesar 3,67 persen.

Sementara itu, ekonomi Babel tanpa timah pada triwulan kedua 2018 tumbuh sebesar 6,55 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan pertama sebesar 5,23 persen dan triwulan kedua 2017 3,47 persen.

Lebih tingginya pertumbuhan ekonomi Babel tanpa timah dibandingkan pertumbuhan ekonomi dengan timah mengindikasikan peran atau kinerja komoditas timah (sektor pertambangan, penggalian dan industri pengolahan) pada triwulan kedua masih relatif pada pertumbuhan ekonomi Babel.

Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Babel triwulan ketiga dan keempat diperkirakan tumbuh membaik sejalan dengan optimisme realisasi anggaran/proyek pemerintah, peningkatan ekspor timah, peningkatan ekspor antardaerah khususnya melalui peningkatan jumlah wisatawan serta peningkatan konsumsi.

"Bank Indonesia memprediksi sampai dengan akhir tahun pertumbuhan ekonomi Babel diperkirakan akan berada pada kisaran 4,5-5 persen," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: