Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APP Sinar Mas Bekerjasama dengan MERA untuk Melindungi Ekosistem Pesisir

APP Sinar Mas Bekerjasama dengan MERA untuk Melindungi Ekosistem Pesisir Kredit Foto: App Sinar Mas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menandatangani perjanjian untuk bergabung dalam Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA). Perjanjian tersebut diadakan demi mendukung konservasi dan pemulihan ekosistem bakau Indonesia. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, APP Sinar Mas akan mengalokasikan Rp4,2 miliar (US$300 ribu) untuk program MERA dalam kurun waktu lima tahun.

Direktur Sustainability & Stakeholder Engagement APP Sinar Mas, Elim Sritaba, mengungkapkan “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan, APP Sinar Mas memahami manfaat jangka panjang dari perlindungan dan pelestarian lanskap alam yang memainkan peran ekologis penting. Keputusan kami untuk terlibat dalam MERA ini tidak hanya untuk berkontribusi melindungi pelestarian ekosistem penting. Inisiatif ini juga kami anggap sangat penting karena selaras dengan visi keberlanjutan kami.”

Roadmap Keberlanjutan 2020 APP Sinar Mas menjabarkan komitmen khusus untuk mendukung reboisasi, konservasi, dan keanekaragaman hayati, serta mengatasi perubahan iklim.

“Indonesia memiliki hampir seperempat dari hutan bakau dunia. Hutan bakau ini sangat penting untuk dilindungi karena berperan penting dalam menjaga ekosistem pantai, menjadi lahan pembibitan dan tempat pemijahan biota laut, menjadi tempat cagar burung bermigrasi, penyerapan karbon, dan menjadi mata pencaharian masyarakat. Sekarang, hutan bakau terancam oleh pembangunan pesisir dan budidaya perairan yang tidak terintegrasi. Ini adalah tugas yang sangat besar, tetapi melalui MERA, kami dapat menyatukan dukungan dari para pemangku kepentingan nasional, termasuk sektor swasta, untuk melindungi dan memulihkan ekosistem ini,” ujar Ketua Dewan Manajemen YKAN Rizal Algamar.

Hutan bakau merupakan bagian penting dari alam Indonesia, yang berperan penting melawan perubahan iklim, melindungi garis pantai dari erosi, serta mempertahankan keanekaragaman hayati. Hutan bakau juga memberikan manfaat sosial ekonomi, dengan mendukung sektor perikanan, pariwisata, maupun kegiatan ekonomi lainnya. Di seluruh Indonesia, hutan bakau diperkirakan menyimpan lebih dari 3,1 miliar ton karbon. Menurut CIFOR, berhentinya degradasi dan perusakan hutan bakau di Indonesia dapat membawa kontribusi besar terhadap target pengurangan emisi Indonesia pada tahun 2020, atau setara dengan menghilangkan 40 juta mobil di jalan.   

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: