Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bu Susi Ajak Warga Turun ke Jalan Ikut Aksi Nasional

Bu Susi Ajak Warga Turun ke Jalan Ikut Aksi Nasional Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk mengikuti aksi nasional "Menghadap ke Laut pada 73 Titik" pada tanggal 19 Agustus 2018 untuk melakukan bersih-bersih di kawasan perairan nasional.

"Gerakan Pandu Laut Nusantara ingin mempersembahkan aksi nasional, yang sudah diidentifikasi ada sebanyak 73 titik, namun bukan berarti kawan-kawan lainnya tidak bisa melakukan di titik-titik lainnya," kata Menteri Susi dalam jumpa pers di Gedung Mina Bahari (GMB) IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/8/2018).

Menteri Susi memaparkan bahwa gerakan tersebut dilakukan dengan menghadap laut guna menunjukkan cita-cita dan menunjukkan kepedulian terhadap kawasan perairan dengan cara memungut sampah terutama plastik dan benda lainnya yang tidak bisa didaur ulang oleh alam.

Menteri Kelautan dan Perikanan menuturkan bahwa aksi tersebut adalah juga untuk memperingatkan berbagai pihak mengenai bahayanya sampah plastik di lautan, dan Indonesia juga telah berkomitmen untuk mengurangi sebesar 70% sampah plastik di lautan pada tahun 2025 mendatang.

"Saya mengimbau kepada semua bangsa Indonesia, rakyat Indonesia, anak-anak muda Indonesia yang menginginkan Indonesia menuju poros maritim dunia dan menjadikan laut masa depan bangsa bersama-sama Pandu Laut menghadap ke laut pada 19 Agustus 2018 jam 15.00 WIB di 73 titik dan di titik-titik lainnya seperti di sungai boleh, di danau pun juga boleh," paparnya.

Susi mengungkapkan, dirinya pada tanggal tersebut dijadwalkan akan berada di Bitung (Sulawesi Utara) dalam rangka penenggelaman kapal illegal fishing di berbagai wilayah perairan nasional, dan beberapa di antaranya ada di Bitung.

Sementara itu, Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantung Plastik, Tiza Mafira mengingatkan bahwa masa depan bangsa sedang terancam antara lain dengan adanya 150 juta ton sampah plastik di lautan dan bahaya plastik banyak sekali mulai dari hulu hingga ke hilir.

"Kebanyakan sampah plastik adalah plastik sekali pakai, yang baru akan terurai setelah ratusan tahun tetapi dipakai untuk hal-hal yang sifatnya sekali pakai langsung buang," kata Tiza Mafira.

Menurut dia, produksi kantung plastik di Indonesia adalah sekitar 366 ribu ton per tahun, dan dari jumlah tersebut, sampah palstik yang terbuang ke lingkungan karena tidak terkelola dengan baik adalah sebanyak 85 ribu ton.

Ia juga mengingatkan bahwa hanya sekitar dua persen dari sampah plastik di seluruh dunia yang dapat didaur ulang secara efektif, dan menurut World Economic Forum (WEF) pada tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik dibandingkan dengan ikan di lautan.

"Kemungkinan ikan yang kita tangkap di laut sudah mengandung mikroplastik. Satu plastik bisa tersebar hingga 84 ribu mikroplastik. Yang kami gerakkan kampanye untuk mengingatkan seluruh warga negara Indonesia bahwa laut adalah bukan tempat sampah," tegasnya.

Sedangkan salah satu aktivitas Pandu Laut Nusantara, Kaka Slank mengatakan bahwa dirinya akan berada di Makassar pada tanggal 19 Agustus untuk menggerakkan slankers dan warga lainnya membersihkan pantai di sana.

Kaka, yang merupakan vokalis grup Slank itu menyatakan bahwa mereka mengajak berbagai pihak untuk dapat mengikuti gerakan sukarelawan ini karena apa yang dilakukan dinilai merupakan sesuatu hal yang sangat penting dan berpengaruh sekali.

Kaka Slank juga mencontohkan dalam kehidupan pribadinya, dia sudah tidak lagi menggunakan sedotan (yang merupakan plastik sekali pakai) serta membawa botol minum sendiri, yang tidak terbuat dari plastik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: