Samsung Tangguhkan Operasi Pabriknya di China

Warta Ekonomi, Seoul -

Samsung Electronics Co Ltd (005930.KS) sedang mempertimbangkan untuk menunda operasi di salah satu pabrik manufaktur ponselnya di China karena merosotnya penjualan dan meningkatnya biaya tenaga kerja, melaporkan

Samsung mungkin berhenti memproduksi ponsel tahun ini di Tianjin Samsung Telecom Technology, yang terletak di kota China utara Tianjin, lapor Electronic Times surat kabar Korsel, dan menggambarkan langkah yang dipertimbangkan sebagai penarikan potensial.

Pembuat smartphone terbesar di dunia mengatakan pada Senin (13/8/2018) bahwa tidak ada yang diputuskan mengenai nasib operasi Tianjin-nya.

“Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena pertumbuhan melambat. Perusahaan telekomunikasi Tianjin Samsung Electronics bertujuan untuk fokus pada kegiatan yang meningkatkan daya saing dan efisiensi,” tuturnya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (13/8/2018).

Lima tahun yang lalu, Samsung memiliki 20 persen dari pasar China dan jatuh 1 persen tahun ini, dikalahkan oleh Huawei, Xiaomi (1810.HK) dan merek China lainnya, terutama pada aspek harga.

Raksasa teknologi Korea Selatan juga berada di bawah tekanan untuk memulai lonjakan penjualan ponsel pintar setelah memposting pertumbuhan laba kuartalannya yang paling lambat dalam lebih dari satu tahun, karena saingannya bersaing dengan model yang lebih murah dan penuh fitur.

Selain pabrik Tianjin, Samsung juga pabrik telepon China lainnya di Huizhou.

Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung telah memfokuskan investasi telepon seluler utamanya pada fasilitas produksi di Vietnam dan India. Samsung juga membuka pabrik smartphone terbesar di dunia di luar New Delhi bulan lalu, yang dijadwalkan menjadi pusat ekspor.

Menurut Electronic Times, pabriknya di China tepatnya di Tianjin memproduksi 36 juta ponsel per tahun dan pabrik Huizhou menghasilkan 72 juta unit per tahun, sementara dua pabrik di Vietnam digabungkan menghasilkan 240 juta unit per tahun.