Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2019, Kementerian PUPR Fokus Selesaikan 47 PSN

2019, Kementerian PUPR Fokus Selesaikan 47 PSN Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun depan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memfokuskan kinerja pada penyelesaian proyek infrastruktur, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Selain itu, Kementerian PUPR pun fokus dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti sertifikasi tenaga kerja konstruksi, dan kerja sama dengan SMK dan Politeknik.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kebijakan program infrastruktur PUPR 2019 diarahkan untuk mendukung pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan pemerataan hasil pembangunan sebagai upaya mengurangi kesenjangan antarwilayah.

“Tidak ada pembangunan baru dengan kontrak tahun jamak, kecuali untuk bendungan dan irigasi. 2019, kami fokus pada penyelesaian proyek infrastruktur, sehingga tidak ada yang mangkrak di tengah jalan, termasuk PSN. Seluruhnya terus dilanjutkan. Belum selesai dengan mangkrak, berbeda maknanya,” kata Basuki dalam keterangannya kepada redaksi Warta Ekonomi, Senin (13/8/2018).

Berdasarkan Perpres Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, di mana sebanyak 150 PSN ada di Kementerian PUPR. PSN terdiri dari 54 bendungan, 7 irigasi, 1 tanggul laut, 69 jalan tol, 4 jalan nasional, 3 PLBN (tahap 2), 9 air minum dan sanitasi, dan 3 perumahan. Ditargetkan pada tahun ini selesai 27 proyek PSN dan pada 2019 akan diselesaikan sebanyak 47 PSN.

Belanja modal dan belanja barang berkarakter belanja modal Kementerian PUPR pada 2018 berjumlah sekitar 81%. Untuk 2019 dengan pagu anggaran Rp110,73 triliun, komposisinya terdiri dari belanja modal 67,3%, belanja barang berkarakter belanja modal 16,2%, belanja barang biasa 14,2%, dan belanja pegawai 2,3%.

Belanja barang yang bersifat belanja modal, seperti pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat yang hasilnya akan diserahkan kepada masyarakat, seperti program Padat Karya Tunai untuk pembangunan irigasi kecil, jalan produksi, sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), Pamsimas, dan rumah swadaya," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: