Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prudential Sasar Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Timur

Prudential Sasar Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Timur Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hari ini, Senin (13/8/2018), memperkenalkan program East Indonesia Empowerment (Pemberdayaan Indonesia Timur) di bawah inisatif Community Investment, guna memberikan dukungan solusi atas tantangan-tantangan sosial masyarakat Indonesia Timur. 

President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, komitmen Prudential Indonesia adalah tidak hanya untuk memberikan perlindungan jangka panjang bagi jutaan keluarga di seluruh Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi berkelanjutan kepada masyarakat sekitar.

"Community Investment adalah salah satu fokus utama kami untuk mendukung masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik melalui beragam program di bidang pendidikan, kesehatan, keselamatan, dan kewirausahaan. Bidang-bidang ini mewakili tantangan penting di Indonesia dan sejalan dengan bidang usaha Prudential Indonesia, di mana kami percaya kami dapat membawa dampak yang nyata," ujar Jens di Jakarta, Senin (13/8/2018).

Sejak 2003, Prudential Indonesia telah membantu biaya pengobatan untuk lebih dari 1.400 anak yang terkena kanker dan menyumbangkan tujuh mesin Apheresis yang membantu dalam perawatan kanker ke sejumlah rumah sakit pemerintah di berbagai kota.

Di bidang edukasi, antara lain Prudential Indonesia mengadakan beberapa pelatihan literasi keuangan untuk perempuan sejak 2009, bekerja sama dengan beberapa kementerian, dan menjangkau lebih dari 25.000 perempuan di 21 kota. 

"Hari ini, kami menandai perjalanan Community Investment kami berikutnya dengan memperluas fokus kami ke Indonesia Timur untuk memberikan dukungan solusi yang dapat membantu mengatasi tantangan sosial di kawasan tersebut. Kami ingin membantu mendorong pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan," kata Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo.

Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), 27,74% penduduk Papua masih hidup dalam kemiskinan dan 63.770 orang Papua menganggur. Sebuah survei indeks kebahagiaan oleh BPS menunjukkan, Papua adalah salah satu daerah dengan indeks kebahagiaan paling rendah.

Survei Literasi dan inklusi keuangan oleh OJK pada 2016 mencatat bahwa pengetahuan mengenai keuangan untuk hampir keseluruhan Indonesia Timur lebih rendah dibandingkan wilayah-wilayah lain. Papua Barat menduduki peringkat terendah di 19.27% dan Papua 22,18%. 

Country CEO Community Investment Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar menjelaskan, kemitraan strategis dengan tujuan yang sama sangat penting dalam memaksimalkan pelaksanaan program-program yang berdampak sosial. Untuk itu, Prudential bermitra kembali dengan Prestasi Junior Indonesia untuk melaksanakan program Pemberdayaan Indonesia Timur.

"Kami akan fokus pada kewirausahaan sebagai program unggulan kami. Kami akan melihat dan menilai langsung ke lapangan untuk memastikan area-area dan kelompok masyarakat mana yang akan menjadi wilayah target dan penerima manfaat kami selama tiga tahun ke depan," tambah Rinaldi.

Pada akhir 2017, Prudential Indonesia pertama kali menanamkan benih program tanggung jawab sosial di Indonesia Timur melalui kegiatan Child-Friendly School yang bertujuan meningkatkan pengalaman belajar bagi anak-anak di Jayapura, Papua.

Prudential Indonesia membangun sebuah perpustakaan di SD Komba Inpres dan merenovasi SD YPK Ifar Babrongko. Dengan menggunakan metode Pembelajaran Aktif, Menyenangkan dan Efektif (Ajel), Prudential Indonesia melakukan pelatihan literasi keuangan kepada 27 guru dan 8 sekolah dasar di seluruh Jayapura. 

"Upaya dan komitmen Community Investment Prudential Indonesia sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dari PBB, Peraturan Presiden RI Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, dan peraturan OJK POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di sektor jasa keuangan," kata Nini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: