Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Ekspor Keluhkan Tarif di Pelabuhan Dumai

Pengusaha Ekspor Keluhkan Tarif di Pelabuhan Dumai Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Kepulauan Riau -

Peran pelabuhan di Riau sebagai simpul pengiriman logistik sangat diharapkan dapat menunjang kelancaran ekspor provinsi ini. Hanya saja persoalan tarif di pelabuhan menjadi kendala para pelaku ekspor di Riau.

Menurut Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) area Riau, Ahmad Maritulius, pihaknya dalam waktu dekat akan memulai pembicaraan dengan perwakilan PT Pelindo I soal tarif di pelabuhan.

"Kini kita tengah menampung dulu usulan dari teman-teman soal tarif di pelabuhan, karena memang banyak yang ngeluh. Dalam waktu beberapa bulan kedepan GPEI Riau akan mencoba mengkomunikasikan soal ini dengan Pelindo cabang Dumai," bebernya kepada Warta Ekonomi, Senin (13/8/2018).

Ahmad sendiri belum mau membocorkan angka ideal bagi tarif yang mesti dibayar GPEI di pelabuhan. Pasalnya, saat ini organisasi yang dipimpinnya tengah melakukan inventarisir persoalan tersebut.

"Begini ya, kepengurusan kita ini baru dibentuk pekan ini di Riau. Jadi kita saat ini baru mendata. Hanya saja, tarif di pelabuhan menjadi topik utama yang akan kita cari solusinya," sambungnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Warta Ekonomi, saat ini pelabuhan Dumai menjadi tumpuan utama pelaku eksportir di Riau. Pelabuhan di kota minyak ini punya peran vital bagi simpul ekspor, khususnya komoditi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit.

Pelabuhan yang berlokasi di tepi Selat Malaka ini melayani ekspor CPO hingga sekira enam juta ton per tahun. Angka tersebut jauh lebih besar ketimbang Pelabuhan Belawan di Provinsi Sumatera Utara yang melayani sekitar 3,5 juta ton per tahun.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Satria Kurnia
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: