Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suku Bunga Acuan Dinaikkan, Pengusaha 'Ngeri-Ngeri Sedap?'

Suku Bunga Acuan Dinaikkan, Pengusaha 'Ngeri-Ngeri Sedap?' Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan dunia usaha tidak mengalami kepanikan dalam menanggapi langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" 0,25 persen menjadi 5,5 persen.

"Kami tidak kaget atau heran karena kami sudah antisipasi ini menjadi 5,5 persen. Selama sudah diantisipasi, bukan suatu hal yang mengakibatkan kami panik," kata Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu malam (14/8/2018).

Ia mengatakan bahwa pengusaha sudah menduga ada penaikkan suku bunga acuan BI dengan melihat bahwa Bank Sentral AS kemungkinan masih akan menaikkan suku bunganya dua kali tahun ini. Oleh karena itu, para pelaku usaha sudah memasukkan faktor peningkatan suku bunga tersebut ke dalam perencanaan. Rosan juga memastikan bahwa tidak ada kepanikan dari pelaku usaha atas langkah yang ditempuh BI tersebut.

Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" 0,25 persen menjadi 5,5 persen untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan dan menarik modal asing dengan harapan meningkatkan daya tarik aset rupiah.

Kenaikan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" oleh Bank Indonesia dinilai bisa menjadi pilihan paling memungkinkan untuk menjaga nilai rupiah agar tidak melemah lebih dalam dari nilai fundamentalnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: