Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Rate Naik, CIPS Harapkan Daya Saing Sektor Keuangan Terjaga

BI Rate Naik, CIPS Harapkan Daya Saing Sektor Keuangan Terjaga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mendukung keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate. Langkah menaikkan suku bunga acuan diharapkan bisa menumbuhkan insentif investasi di produk keuangan domestik.

Peneliti CIPS, Assiya Szami Ilman, mengatakan putusan BI menaikkan suku bunga merupakan hal yang sangat tepat mengingat potensi The Fed akan menaikkan suku bunganya kembali pada September dan akhir tahun ini. Ilman mendorong pemerintah untuk terus berkomitmen dalam inklusi keuangan dan juga perlu dukungan dari industri keuangan dan pemerintah daerah.

"Berbagai upaya yang mendukung peningkatan literasi keuangan di masyarakat sangat penting dilakukan." katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (16/08/2018)

Ilman mengungkapkan, sebagai salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan partisipasi dalam jasa keuangan. Kenaikan suku bunga tersebut nantinya dikhawatirkan akan kembali melemahkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar.

Selain itu, Ilman juga mengatakan, produk-produk industri yang menggunakan bahan mentah yang diimporakan mengalami peningkatan biaya produksi sehingga dapat menurunkan daya saing produk tersebut karena harga yang menjadilebih mahal. Selain itu, komoditas pangan yang diimpor seperti beras, gula, dan daging sapi juga akan mengalami kenaikan harga karena nilai rupiah yang semakin melemah.

”Pelemahan nilai mata uang rupiah tersebut akan berdampak kepada berbagai kegiatan ekonomi,” jelas Ilman.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. BI 7 Days Reverse Repo Rate berada di level 5,5% dari sebelumnya 5,25%. Naiknya suku bunga tersebut dipercaya sebagai bentuk upaya mempertahankan daya saing pasar keuangan dan menjaga defisit transaksi berjalan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: