Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Anggarkan Rp50 Juta untuk Tiap Rumah Korban Gempa Lombok

Pemerintah Anggarkan Rp50 Juta untuk Tiap Rumah Korban Gempa Lombok Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah pusat menganggarkan bantuan sebesar Rp50 juta untuk tiap rumah korban gempa Lombok dengan kerusakan berat. Penyaluran dilakukan secara bertahap mulai 14 Agustus 2018 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat ini proses pendataaan rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat tengah dilakukan. Semnetara perbaikan fasilitas umum seperti, sekolah, masjid, Pasar Tanjung, dan RSUD Tanjung akan mulai dipersiapkan minggu ini. 

"Kami akan mulai perbaikannya minggu ini," kata Menteri Basuki dalam keterangannya kepada redaksi Warta Ekonomi beberapa waktu lalu.

Kementerian PUPR telah mengembangkan rumah tahan gempa dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang menggunakan panel knock down, sehingga mudah dipasang dan lebih cepat, serta biaya lebih murah dibandingkan konstruksi rumah konvensional. Konstruksi rumah tahan gempa diperlukan sebagai mitigasi bencana karena wilayah Lombok termasuk salah satu wilayah rawan gempa. 

Kepala Pusat Litbang Permukiman, Balitbang, Kementerian PUPR Arief Sabarudin mengatakan, dengan jumlah rumah rusak yang relatif banyak dan kebutuhan proses rekonstruksi yang cepat, maka produksi panel-panel beton Risha akan dilakukan di workshop, sehingga kualitas dan ukuran bisa terstandarisasi. Panel beton tersebut kemudian akan disebar dan dipasang oleh masyarakat dengan pendampingan Kementerian PUPR.

"Untuk memproduksi panel beton akan dilakukan di workshop. Misalnya, melalui peran salah satu BUMN Karya yang sudah menyatakan siap membuka workshop di sana. Produksi panel beton juga terbuka bagi perusahan kecil menengah lain, karena kebutuhan panel beton dalam jumlah banyak dan rentang waktu yang cepat," kata Arief.  

Untuk tahap awal, Puslitbang Permukiman pada Selasa (14/2/2018) mengirimkan panel-panel beton Risha dari Jakarta dan Denpasar yang dapat digunakan untuk 20 unit beserta tenaga ahli Risha. Diperkirakan pekan depan, dapat digunakan untuk mengedukasi warga Lombok mengenai cara pemasangan Risha.

"Selain mengirim panel beton precast, kami membawa cetakan yang nantinya akan digunakan untuk pelatihan kepada masyarakat, sehingga mereka ikut terlibat, mulai dari pembuatan komponen sampai dengan perakitan," jelas Arief. 

Di Lombok Utara, teknologi RISHA telah diaplikasikan Kementerian PUPR pada 2 unit rumah contoh yang digunakan sebagai Balai Dusun Akar-Akar Utara dan Sekolah Adat Bayan, Desa Karang Bajo di Lombok Utara. 

"Kondisi kedua rumah tersebut masih kokoh, bahkan kaca tidak pecah, meski mengalami beberapa kali guncangan gempa hingga 7 SR," jelas Arief.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: