Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gedung Putih: AS Tak Akan Cabut Sanksi dari Turki Meski Pastor Brunson Dibebaskan

Gedung Putih: AS Tak Akan Cabut Sanksi dari Turki Meski Pastor Brunson Dibebaskan Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mencabut sanksi atas produk baja dan aluminium Turki bahkan jika pendeta Amerika yang ditahan Andrew Brunson dibebaskan.

Dalam konferensi pers, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, "Tarif yang diberlakukan pada baja tidak akan dihapus dengan pembebasan Pastor Brunson. Tarifnya khusus karena terkait dengan keamanan nasional," ujarnya.

"Presiden telah jelas tentang industri baja dan aluminium, baja, khususnya, dalam hal ini bahwa mereka adalah industri yang harus dilindungi. Kita harus memiliki kemampuan untuk mencapai tingkat tertentu dari pembuatan produk-produk di sini di Amerika Serikat untuk tujuan keamanan nasional," jelasnya.

Turki juga mengumumkan sebelumnya untuk menampar tarif atas barang-barang Amerika.

Sanders menjawab bahwa tarif dari Turki tentu disesalkan dan juga merupakan langkah ke arah yang salah.

"Tentu saja kami tidak mendukung keputusan Turki untuk membalas kami dalam rangka melindungi kepentingan keamanan nasional kami." imbuhnya, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Kamis (16/8/2018).

Berbicara tentang kasus Brunson, Sanders berkata, "Kami merasa bahwa Turki dan khususnya Presiden Erdogan telah memperlakukan Pastor Brunson sangat tidak adil, dan sangat buruk."

Adapun ekonomi Turki dan mata uangnya, Sanders mengatakan, "Kami memantau situasi sehubungan dengan ekonomi Turki dan penurunan lira, tetapi masalah ekonomi Turki, mereka adalah bagian dari tren jangka panjang, sesuatu yang membuat sendiri dan bukan hasil dari tindakan apa pun yang diambil Amerika Serikat," tambahnya.

Setelah permohonan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memboikot produk elektronik AS pada Selasa, Erdogan menandatangani keputusan untuk menaikkan tarif pada beberapa impor AS termasuk mobil, alkohol dan tembakau, lembaga Anadolu yang dikelola negara mengutip Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan mengatakan pada hari Rabu.

Presiden AS Donald Trump men-tweet pada Minggu lalu bahwa ia telah berwenang untuk melipatgandakan tarif pada produk baja dan aluminium dari Turki menjadi 50 persen dan 20 persen masing-masing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: