Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Tuding PDI-P Tiap Hari Produksi Hoax

Gerindra Tuding PDI-P Tiap Hari Produksi Hoax Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Gerindra menuding PDI-P setiap hari memproduksi berita palsu (hoax) karena terus mempersoalkan dugaan uang mahar sebesar Rp500 miliar.

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, menegaskan pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Sandiaga Uno membayar mahar ke PKS dan PAN masing-masing sebesar Rp500 miliar merupakan hoax. Hal tersebut bertolak belakang dengan pernyataan PDI-P sendiri yang mengharapkan Pilpres 2019 bisa berjalan damai dan santun.

"(PDI-P) setiap hari memproduksi hoax dengan melakukan fitnah dan tuduhan mahar Rp1 triliun terhadap pasangan kami," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Andre mengingatkan PKS dan PAN sudah membantah mereka menerima mahar Rp500 miliar. Bahkan, pihak Demokrat sudah mengklarifikasi bahwa pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief tidak berdasar. Jika indikasi pemberian mahar itu benar, ia mengatakan KPK dan PPATK pasti akan menelusuri hal tersebut.

"Memang uang Rp1 triliun bisa disimpan di bawah bantal? Faktanya memang tidak ada jadi tidak ada tindakan dari KPK dan PPATK. Saudara Hasto, daripada sibuk memproduksi fitnah tiap hari lebih baik mengingatkan Pak Jokowi untuk memenuhi janji kampanye di 2014," sebutnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang bertugas sebagai inspektur upacara menyampaikan pidato yang menyinggung Sandiaga Uno karena harus mengeluarkan uang mahar sebesar Rp1 triliun untuk bisa maju ke perhelatan Pilpres 2019.

"Mau jadi wakil presiden saja harus keluarkan dana Rp1 triliun saudara-saudara," kata Hasto.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: