Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembentukan Karakter dan Memahami Keberagaman Melalui Ekspedisi Bhinneka

Pembentukan Karakter dan Memahami Keberagaman Melalui Ekspedisi Bhinneka Kredit Foto: Outward Bound Indonesia (OBI)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 33 pelajar mengikuti Program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang digelar oleh Outward Bound Indonesia (OBI) di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada 15-19 Agustus 2018. Uniknya program pendidikan karakter berbasis ekspedisi alam bebas juga diikuti oleh penyandang disabilitas sebanyak 19 orang, yang terdiri dari 11 siswa tuna netra, 3 siswa tuna daksa, dan 5 siswa tuna rungu dan wicara. 

Lokasi yang digunakan meliputi pemukiman warga di kaki Gunung Parang, Gunung Parang, dan Waduk Jatiluhur. Kegiatan dimulai dengan pembagian kelompok yang berjumlah minimal 5 orang. Selanjutnya mereka diajak berjalan ke pemukinam di kaki gunung dan belajar berbaur dengan masyarakat dengan menginap di rumah warga. 

Tepat di tanggal 17 Agustus, peserta diajak untuk memanjat tebing Gunung Parang setinggi sekitar 30 meter menggunakan peralatan tali. Di puncak gunung mereka melakukan upacara bendera untuk ikut memperingati HUT RI ke 73. Hari berikutnya, peserta diajarkan mendayung kano di Waduk Jatiluhur. 

Marwan, instruktur yang mendampingi peserta mengatakan, meskipun peserta adalah anak-anak dengan usia masih belasan tahun dan sebagian peserta memiliki kekurangan fisik, namun mereka memiliki potensi. “Mereka mampu menyadarkan saya dan tim bahwa perbedaan di antara mereka adalah kekuatan bagi mereka,” ujar Marwan. 

Damar, instruktur lain menambahkan, dengan perbedaan yang terjadi membuat para peserta menemukan cara berkomunikasi untuk menghadapi tantangan dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Selama kegiatan, peserta dapat merubah rasa pesimis dan takut mereka menjadi rasa percaya diri. 

“Awalnya mereka kesulitan, tapi akhirnya mereka bisa. Awalnya harus dipaksa, tapi setelah bisa mereka ingin melakukannya lagi,” ujar Damar.

Sandra, salah satu peserta dari Jakarta mengatakan, selama lima hari pelaksanaan mereka belajar untuk mengenal orang-orang yang baru mereka kenal dengan lebih dekat. Mereka saling belajar untuk bertoleransi akan perbedaan yang mereka miliki, tidak hanya perbedaan daerah asal, perbedaan agama, perbedaan fisik, tapi juga perbedaan pendapat. 

“Di sini kami belajar mengambil keputusan dimana harus belajar mendengat dari pendapat semua anggota,” ujar Sandra.  

Aldi, peserta dari Acah juga mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bekal bagi mereka untuk menjaga perdamaian dengan sesama yang bisa mereka bawa pulang untuk ditularkan kepada orang-orang disekitar mereka terutama teman-teman di sekolahnya. Melalui kegiatan tersebut mereka belajar untuk bertanggungjawab, disiplin, saling menghormati dan saling membantu. 

Wendy Kusumowidagdo Executive Director Outward Bound Indonesia mengungkapkan, OBI merupakan salah satu pelopor pendidikan luar ruang di Indonesia yang didirikan oleh Djoko Kusumowidagdo sejak tahun 1990. Program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 sendiri didukung oleh Yayasan Helping Hands dan PT Bank Central Asia (BCA). 

Peserta program berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Banten, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau dan Jambi. Untuk mengikuti serangkaian kegiatan tersebut setiap peserta dikenakan biaya sebesar Rp10 juta, namun melalui program tersebut peserta mendapatkan beasiswa dari para pendukung sebagai sponsor. 

“Misi kami menggalang dana melalui sponsorship untuk memberikan kesempatan bagi pelajar dari keluarga pra-sejahtera untuk mengikuti pendidikan berbagai macam ketrampilan yang dilatih oleh tim instruktur,” jelas Wendy.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: