Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Digital Banking, Begini Cara CIMB Niaga Syariah

Kembangkan Digital Banking, Begini Cara CIMB Niaga Syariah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) meluncurkan mobile apps e-Salaam, yaitu aplikasi hasil kerja sama rekanan dengan CIMB Niaga Syariah untuk membantu nasabah membayar zakat dan wakaf ke berbagai Lembaga Amil Zakat dan lembaga wakaf. Inovasi ini merupakan implementasi dari strategi jemput bola yang sudah direncanakan  sejak awal tahun untuk mendekatkan diri kepada nasabah.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, mengatakan e-Salaam juga akan dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu channel pendaftaran dan pembayaran biaya ibadah umrah.

“Kami ingin memfasilitasi beragam aspirasi nasabah, termasuk untuk menunaikan ibadah,” kata Pandji dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Senin (20/8/2018).

Pandji menjelaskan, guna memperluas jaringan layanan dan memberikan pengalaman kepada para nasabah, CIMB Niaga Syariah juga mengoptimalkan infrastruktur digital milik induk usaha seperti Go Mobile, CIMB Clicks, Rekening Ponsel, dan BizChannel@CIMB.

“Dengan demikian, nasabah CIMB Niaga Syariah mendapatkan kualitas layanan digital banking yang setara dengan nasabah induk,” tuturnya.

Menurut Pandji, dengan memanfaatkan platform teknologi dan terus berinovasi, pihaknya optimistis akan semakin kompetitif di industri perbankan syariah nasional. Hal tersebut juga diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan kinerja CIMB Niaga Syariah. 

Hingga 30 Juni 2018, CIMB Niaga Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp21,3 triliun, tumbuh 56,4% year-on-year (“Y-o-Y”). Pencapaian ini berkontribusi sebesar 11,4% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 7,5% pada posisi yang sama tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah kotor (gross non-performing financing/NPF) sebesar 0,98%.

“Kami banyak melakukan pembiayaan untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur pemerintah yang merupakan langkah tepat bagi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Pandji.

Sejalan dengan pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (“DPK”) juga tumbuh 59,6% Y-o-Y menjadi Rp19,7 triliun. Raihan DPK ini memberikan kontribusi sebesar 10,4% terhadap total DPK CIMB Niaga, meningkat dari 7,1% pada posisi yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kinerja pembiayaan dan penghimpunan DPK tersebut, berbuah pada peningkatan aset CIMB Niaga Syariah. Per 30 Juni 2018, aset CIMB Niaga Syariah tumbuh 57,3% Y-o-Y menjadi Rp24,4 triliun. Pencapaian ini sekaligus menempatkan CIMB Niaga Syariah di posisi ke-7 di  industri perbankan Syariah nasional. Adapun laba sebelum pajak (profit before tax/PBT) tercatat sebesar Rp327 miliar, naik 47,6% Y-o-Y.

“Ke depan, kami akan teerus memperkuat proposisi bisnis dan penawaran produk syariah guna menjaga tren kinerja yang positif,” tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: