Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Standar sebagai Sokoguru bagi Audit Internal

Oleh: Fandhy H Siregar, Secretary IIA Indonesia

Peran Standar sebagai Sokoguru bagi Audit Internal Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ibarat sebuah bangunan pencakar langit, pohon, atau menara, kita sering mendengar peribahasa seperti ini: semakin tinggi maka semakin kencang angin menerpa. Profesi audit internal adalah profesi yang relevansinya ditentukan oleh kemampuan untuk menjawab tantangan dewasa ini. Memperkuat asas dan menegakan sokoguru yang kokoh adalah sesuatu yang mutlak.

Chairman of the Global Board of Institute of Internal Auditors (IIA), Naohiro Mouri, dalam tulisan yang dimuat di Ia Online Magazine edisi 13 Agustus 2018 menggunakan kalimat: Emphasize the Basics–Elevate the Standards atau Memperkuat Asas dan Meningkatkan Standar.

Mouri menuliskan tantangan dari pemangku kepentingan terhadap auditor internal belum pernah sebesar tantangan yang ada pada saat ini. Dalam dunia bisnis yang dinamis dewasa ini, audit internal di seluruh belahan dunia diminta untuk memastikan bisnis telah berjalan sesuai dengan berbagai peraturan dan regulasi; untuk memberikan wawasan ke depan yang taktis dan strategis terhadap kinerja organisasi, serta dapat memanfaatkan teknologi dan tren sosial yang sedang berkembang.

Faktanya, daftar tersebut di atas bisa terus berlanjut. Audit internal yang profesional didasarkan pada Standar Internasional IIA untuk praktik audit internal yang profesional, yang merupakan bagian dari the International Professional Practice Framework (Kerangka Kerja Praktik Profesional Internasional). Secara bersama-sama, prinsip-prinsip wajib dan panduan ini memberikan alat-alat untuk melayani organisasi  mereka secara efektif dan memberikan kepercayaan kepada para pemangku kepentingan bahwa tim audit internal telah berfungsi dengan standar profesionalisme dan keterampilan setinggi mungkin.

Standar ini mendukung pekerjaan yang kita lakukan setiap hari. Entah auditor melakukan audit dasar, memberikan asurans, memberikan saran dan wawasan, atau melakukan tugas konsultansi, mereka wajib mematuhi perilaku profesional tertentu - seperti yang diikuti oleh dokter, pengacara, akuntan, dan lain-lain.

Auditor internal yang profesional harus hidup dan bernapas dengan nilai-nilai fundamental yang tercantum dalam standar. Nilai-nilai itu harus jelas bagi semua orang dalam fungsi audit internal. Tema yang dipilih oleh Mouri sebagai arahan utama dalam masa jabatannya sebagai Chairman of the Board IIA Global periode 2018-2019.

Bagaimana audit internal memperkuat hal-hal mendasar untuk memastikan adanya audit internal yang kuat dan relevan dan sekaligus memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan yang terus berkembang adalah inti dari tulisan ini.

Nilai dan hal yang mendasar adalah pijakan atau asas. Terus menyesuaikan terhadap standar adalah sokoguru. Sokoguru ini adalah tiang utama tempat bertumpunya lantai dari sebuah bangunan pencakar langit. Kekuatan suatu bangunan ditentukan oleh kokohnya fondasi yang menjadi pijakan dan kokohnya tiang utama atau sokoguru tersebut. Semakin tinggi target pencapaian suatu audit internal maka dibutuhkan pemenuhan terhadap standar yang semakin lengkap dan semakin kompleks pula. Standar IIA ini sesuai perkembangannya akan terus diperbaharui untuk memastikan relevansi  profesi audit internal terhadap tantangan dan perkembangan.

Menentukan dan Memenuhi Ekspektasi

Standar IIA menyediakan konsistensi dalam praktik audit, menjamin kualitas dari tugas audit apa pun yang dilakukan, dan membantu Chief Audit Executive/Kepala Audit Internal (CAE) dalam menyelaraskan harapan pemangku kepentingan dengan layanan aktual yang disediakan oleh audit internal. Auditor mungkin perlu untuk mendidik para pemangku kepentingan tentang apa yang diharapkan secara konsisten dari audit internal dan kemudian mengantarkannya - sebuah proses yang sangat dimungkinkan oleh Standar IIA.

Standar IIA ini membantu mendasari sifat independen audit internal karena standar berfungsi sebagai garis pertahanan ketiga (lini ketiga) dalam hubungannya dengan manajemen dan berbagai fungsi risiko dan kepatuhan yang berada di lini kedua. Independensi menjamin keefektifan audit internal. Jika terdapat ketidakpastian tentang fakta-fakta seputar inisiatif tertentu, atau bagian-bagian bisnis yang berbeda sedang diperselisihkan maka audit internal dapat diandalkan untuk memberikan pandangan yang independen dan objektif tentang masalah yang sedang dihadapi.

Sebagai contoh, saya pernah dilibatkan dalam kegiatan merger dua bank swasta nasional Indonesia yang termasuk 10 bank terbesar pada tahun 2008. Langkah ini memerlukan penyesuaian dan penyamaan sistem teknologi informasi dan operasional di antara kedua bank tersebut menjadi sistem target yang disebut sebagai single platform. Presiden direktur dan direktur operasional teknologi informasi pada saat itu meminta audit internal untuk mengambil peran dengan aktivitas proyek penyelarasan tersebut, bahkan regulator juga meminta audit internal untuk tetap mengikuti apa yang terjadi dengan membawa pandangan independennya kepada regulator tentang bagaimana proyek itu berkembang.

Posisi independensi audit internal memungkinkan saya untuk memberikan konsultansi kepada tim proyek single platform untuk membantu mengingatkan mereka akan postur pengendalian internal (internal control) yang tetap harus dipenuhi dalam rangka perubahan besar-besaran tersebut.

The Standards

Standar Internasional IIA untuk Praktik Profesional Audit Internal atau lebih dikenal sebagai The Standards adalah pernyataan-pernyataan yang berfokus pada prinsip-prinsip utama audit internal dan menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan serta mempromosikan profesi audit internal. Standar adalah persyaratan wajib yang terdiri dari:

Pernyataan persyaratan dasar untuk praktik profesional audit internal (attribute standard) dan pernyataan evaluasi efektivitas kinerja audit internal (performance standard). Persyaratan ini berlaku secara internasional di tingkat organisasi dan individu. Standar juga menyediakan bagian interpretasi yang memperjelas istilah atau konsep di dalam pernyataan standard tersebut.

Auditor internal harus mempertimbangkan baik pernyataan maupun interpretasinya untuk memahami dan menerapkan standar dengan benar. Standar menggunakan istilah yang telah diberi arti khusus sebagaimana tercantum dalam glosariumnya.

The International Internal Audit Standards Board/Dewan Standar Audit Internal Internasional (IIASB) telah merilis revisi terhadap standar terkini yang mulai berlaku 1 Januari 2017. Untuk teks lengkap dari Standar IIA, kunjungi Standar.

Mencapai Kesesuaian

Menemukan asas yang tepat untuk memperkuat posisi memungkinkan auditor internal dapat mengatasi tantangan yang timbul dewasa ini, seperti kecerdasan buatan dan kompleksitas informasi. Fungsi audit di seluruh jenis organisasi/entitas baik entitas usaha maupun entitas publik akan berkembang, mendapatkan kedewasaan, dan memiliki relevansi yang sangat baik jika mengikuti standar. Tanpa kedewasaan dan relevansi ini, fungsi audit tidak akan mampu merespons secara tepat waktu atas perkembangan teknologi yang cepat yang dihadapi organisasi.

Menurut proyek penelitian rutin yang dilakukan IIA, yaitu Common Body of Knowledge (CBOK), angka persentase CAE yang mengatakan bahwa mereka sepenuhnya sesuai dengan standar berfluktuasi. Pada tahun 2005 sebanyak 56% CAE mengatakan mereka sudah sesuai; angka ini turun menjadi 42% pada tahun 2010, dan kemudian naik menjadi 54% dalam survei 2015 terbaru.

Pada sebagian orang yang membaca angka-angka itu, hal ini adalah kenyataan yang mengecewakan karena dalam satu tahun hanya sekitar setengah CAE yang mencapai apa yang seharusnya menjadi persyaratan profesional dasar untuk beroperasi sebagai audit internal. Bahkan dalam laporan CBOK yang dipimpin oleh James A Bailey tersebut, dilaporkan terdapat 11% responden yang sama sekali belum sepenuhnya menerapkan standar.

Dalam tulisannya ini Mouri juga menyatakan bahwa sebagai akuntan berkualifikasi di Amerika Serikat (AS), ia tidak dapat menjadi anggota lembaga Certified Public Accountant/Akuntan Publik Bersertifikasi (CPA) AS tanpa mengetahui aturan dan mematuhi peraturannya. Hal yang sama berlaku untuk profesional lain, seperti pengacara dan dokter. Itu sebabnya, menurut Mouri, jika menyebut diri kita sebuah profesi maka harapannya adalah semua auditor internal harus menyesuaikan dengan standar semaksimal mungkin.

Meraih Penilaian Jaminan Mutu Eksternal

Temuan CBOK tampaknya menunjukkan beberapa CAE tidak terlalu melihat nilai dari penilaian jaminan mutu/kualitas yang dilakukan pihak eksternal yang independen terhadap organisasi audit internal yang mereka pimpin. Di banyak organisasi dengan fungsi audit kecil, pemangku kepentingan sering tidak terlalu menuntut atau tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang harus diraih oleh audit internal dibandingkan dengan komite audit dari perusahaan publik di mana tinjauan jaminan mutu dari audit internal menjadi sangat penting. Namun, untuk menjadi auditor internal yang profesional, seseorang harus sesuai dengan semua standar, termasuk pada jaminan kualitas, dan itu jauh lebih mudah untuk dicapai daripada yang dipikirkan orang.

Saya sependapat dengan Mouri dalam hal, proses penilaian atas jaminan mutu itu sendiri tidak perlu terlalu memberatkan atau mahal. CAE dapat mengundang institusi IIA lokal di negara mereka masing-masing atau mencari rekan yang cocok untuk bermitra sehingga mereka dapat secara timbal balik menyediakan layanan tersebut (peer-review). Ada banyak sumber daya yang menjelaskan cara melakukan ini di situs web IIA.

Dengan penilaian jaminan mutu ini, kita akan belajar banyak tentang fungsi audit internal yang benar dan mendapatkan banyak manfaat yang nyata. Sebagai contoh, jika fungsi audit menemukan kondisi kurangnya pelatihan yang cukup, dapat menggunakan bukti dari tinjauan jaminan mutu untuk meminta dana dari pemangku kepentingan yang berwenang. CAE dapat mewajibkan semua orang yang mengejar karir dalam audit internal untuk mengikuti ujian Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh IIA.

Lebih jauh lagi, tinjauan jaminan mutu akan menghilangkan potensi konflik kepentingan dalam hal independensi. Itu akan membantu menyelaraskan harapan organisasi audit internal dengan praktik terbaik yang diakui secara internasional sehingga para pemangku kepentingan dapat merasa yakin atas audit internal dalam melaksanakan fungsi secara tepat.

Profesi yang Unik

Ada alasan lain Mouri memilih tema Memperkuat Dasar-Dasar-Meningkatkan Standar dalam masa kepengurusannya. Audit internal sebagai suatu profesi global dan dengan mengikuti standar maka audit internal menetapkan patokan untuk bagaimana pekerjaan harus dilakukan. Audit internal dipraktikkan dengan cara yang sama terlepas dari industri, geografi, ukuran organisasi, dan apakah bidang tersebut untuk mencari keuntungan, nirlaba, atau untuk pelayanan publik. Ini tidak berlaku dalam profesi hukum atau akuntansi, misalnya, di mana hukum dan praktik setempat sangat bervariasi.

Ini adalah salah satu alasan audit internal penting bagi Mouri secara pribadi. Ia adalah orang Jepang, tetapi pernah bekerja di AS, Timur Tengah, Asia, dan Eropa. Menurut Mouri, ke mana pun seorang auditor internal pergi maka individu tersebut masih bisa mempraktikkan profesinya, berbicara dengan sesama rekan auditor internal, dan belajar dari apa yang dilakukan orang-orang di berbagai industri dan wilayah.

Memajukan Profesi

Kesesuaian audit internal terhadap standar yang masih belum optimal tersebut adalah tantangan. Bahkan di Indonesia yang tergabung dalam regional Asia-Pasifik, angka persentase kesesuaian terhadap standar untuk regional Asia-Pasifik adalah 46% atau artinya di bawah rata-rata dunia. Meningkatkannya adalah tantangan dan proses bersama yang melibatkan seluruh auditor internal di Indonesia khususnya.

Anda tidak harus menjadi CAE untuk membantu proses itu. Menjadi anggota dari IIA menurut survei CBOK dapat membantu Anda terpapar dengan informasi dan kegiatan alih ilmu yang mempercepat pengenalan dan pemahaman terhadap standar. CBOK menyebutkan angka persentase kesesuaian audit internal terhadap standar makin tinggi atas audit internal yang dipraktikan oleh individu yang menjadi anggota IIA dan bersertifikasi Certified Internal Auditor (CIA).

Jika Anda seorang auditor intern yunior yang merencanakan karier dalam profesi ini maka ikuti ujian CIA dan lakukan setidaknya jumlah pelatihan yang disarankan. Menghadiri acara yang diselenggarakan institusi IIA lokal, mengenal rekan kerja di berbagai industri, dan mengembangkan keterampilan. Jika Anda CAE dan belum memiliki penilaian jaminan muta oleh pihak eksternal - lakukanlah. Anda tidak hanya akan melakukan hal yang luar biasa tersebut untuk diri Anda dan organisasi Anda, Anda akan membantu memajukan kredibilitas dan keefektifan profesi Audit Internal secara global. Dan itu adalah sesuatu yang layak untuk dibidik.

Disadur dan diterjemahkan dari tulisan Naohiro Mouri pada Ia Online Magazine, Edisi 13 Agustus 2018 dengan judul asli: A Standard of Performance.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Berita Terkait