Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Catat Utang Luar Negeri US$355,7 Miliar di Kuartal II

Indonesia Catat Utang Luar Negeri US$355,7 Miliar di Kuartal II Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$355,7 miliar pada akhir kuartal II-2018. ULN ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$179,7 miliar serta utang swasta sebesar US$176,0 miliar.

ULN Indonesia tersebut tercatat tumbuh 5,5% (yoy) atau melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 8,9% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari perlambatan pertumbuhan ULN baik di sektor pemerintah maupun sektor swasta.

"ULN pemerintah tumbuh melambat sejalan dengan pengelolaan fiskal pemerintah yang resilient di tengah tekanan global dan strategi pembiayaan yang diupayakan untuk lebih mengoptimalkan sumber dari pasar domestik," lapor BI dalam keterangan di Jakarta, Senin (20/8/2018).

Posisi ULN pemerintah pada akhir kuartal II-2018 turun dibandingkan posisi ULN pada akhir kuartal I-2018 karena adanya net pelunasan pinjaman dan SBN domestik yang dibeli kembali oleh investor domestik. Penguatan dolar AS dan ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok turut memengaruhi fluktuasi di pasar SBN domestik.

"Namun, pengelolaan fiskal oleh pemerintah mampu meredam tekanan global tersebut. Di samping itu, pemerintah menargetkan pemenuhan pembiayaan APBN lebih banyak bersumber dari pasar domestik," ujar BI dalam laporan tersebut.

Dengan perkembangan tersebut, BI menjelaskan ULN pemerintah pada akhir kuartal II-2018 tumbuh 6,1% (yoy), melambat dibandingkan kuartal I-2018 sebesar 11,6% (yoy) menjadi sebesar US$176,5 miliar yang terbagi dari SBN (SUN dan SBSN/sukuk negara) milik non-residen sebesar US$122,3 miliar dan pinjaman dari kreditur asing sebesar US$54,2 miliar.

Adapun, ULN swasta tumbuh melambat terutama pada ULN sektor industri pengolahan dan sektor pengadaan listrik, gas, dan uap/air panas (LGA).

Pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan dan sektor LGA pada kuartal II-2018 masing-masing tercatat sebesar 1,1% (yoy) dan 16,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,2%, relatif sama dengan pangsa pada kuartal sebelumnya," tutup laporan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: