Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rehabilitasi Fasilitas Publik-Rumah Tahan Gempa di Lombok Diintensifkan

Rehabilitasi Fasilitas Publik-Rumah Tahan Gempa di Lombok Diintensifkan Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya merehabilitasi fasilitas publik dan rumah untuk mempercepatan pemulihan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pascagempa Lombok.

Dalam pelaksanaannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, tim Satgas Tanggap Bencana Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI, dan Polri untuk pelaksanaan tugas secara terpadu. 

"Untuk fasilitas publik, kami utamakan memperbaiki prasarana ekonomi, seperti pasar yang sudah mulai dikerjakan rekonstruksinya, yakni Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang. Fasilitas umum lain seperti masjid, musala, pasar, sekolah, dan perkantoran akan dibangun kembali dengan bangunan sementara," kata Menteri Basuki dalam rilisnya kepada redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (20/8/2018). 

Rekonstruksi tersebut melibatkan BUMN Karya seperti PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Hutama Karya, PT PP, PT Wijaya Karya, dan PT Waskita Karya.

Sedangkan untuk  rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak, dikatakan Basuki, Pemerintah Pusat telah menganggarkan bantuan sebesar Rp50 juta untuk setiap kepala keluarga dan akan dilakukan dengan sistem swakelola untuk pembangunan rumah tahan gempa, sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun konstruksi tahan gempa.

"Kami sudah kirimkan 20 contoh bangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) bersama tim fasilitator 150 orang yang akan mendampingi masyarakat untuk membangun rumahnya, dan masih ada yang akan menyusul. Ini merupakan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak) yang pernah dilaksanakan pascaletusan Gunung Merapi 2006 di Yogyakarta," tegas Menteri Basuki.

Diungkapkan Basuki, tim fasilitator sebanyak 150 orang tersebut direkrut oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya, ditambah dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari beberapa perguruan tinggi negeri yang akan dilatih untuk membuat rumah Risha.

"Kemarin sudah ada yang mulai dilatih. Hari ini sudah mulai dibangun meskipun agak tersendat karena tadi malam terjadi gempa lagi," tuturnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: