Apa yang disampaikan oleh Mahfud MD terkait 'pemimpin jahat' sebelumnya hanya normatif. Karenanya Partai Golkar meminta polemik tersebut tak perlu lagi diperpanjang.
Wasekjen Golkar, M Sarmuji menilai apa yang disampaikan Mahfud saat pembekalanbakal calon anggota legislatif (bacaleg) PSI pada Senin (20/8/2018) kemarin, hanya imbauan umum. Agar seluruh warga yang sudah memiliki hak pilih bisa berpartisipasi pada Pilpres 2019, sehingga negara terhindar dari orang jahat sebagai pemimpin.
"Sebaiknya polemik pemimpin jahat tidak perlu dikembangkan. Toh yang disampaikan Pak Mahfud imbauan normatif saja. Tapi secara khusus Insyaallah bukan Pak Jokowi," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Dalam konteks pilpres, tambahnya, tidak seharusnya ada dikotomi antara pemimpin jahat dan baik. Sebab yang ada, ialah memilih pemimpin baik dan yang lebih baik.
"Tidak perlu ada dikotomi jahat lawan baik. Kita memilih yang lebih baik di antara yang baik," katanya.
Diketahui, pernyataan Mahfud soal calon pemimpin jahat diutarakan dalam pembekalan bacaleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mahfud meminta tak ada yang tak menggunakan suara di pilpres agar orang jahat tak terpilih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: