Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecewa, Pegasus Gagal Terbangkan Bantuan Gempa Lombok.

Kecewa, Pegasus Gagal Terbangkan Bantuan Gempa Lombok. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rohan Hafas, Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Koordinator Penyaluran Bantuan Perusahaan BUMN untuk Bencana Gampa Lobok merasa sangat kecewa karena bahan bangunan yang dikumpulkan dari perusahaan BUMN terutama dari Krakatau Steel gagal diterbangkan pada hari Rabu 22 Agustus 2018 dari Lanud Halim Perdana Kususma oleh pesawat kargo heavy-airlift-Pegasus Angkatan Udara Prancis. 

Roran merasa alasan yang disampaikan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis atas gagal terbangnya pesat ini sebagai alasan yang dicari-cari. 

Kepada wartaekonomi Rohan menuturkan, kerja sama ini berawal dari tawaran Airbus untuk kebutuhan pengangkutan logistik untuk daerah bencana gempa Lombok beberapa hari lalu. "Ada flight mission, Pesawat kargo dari Pagasus Angkatan Udara Prancis buatan Airbus yang biasa terbang ke Australia, Malaysia,  Singapura mampir ke Indonesia. Karena ada di sini dia menawarkan pesawat itu dipakai untuk pengiriman bantuan ke Lombok, ujar Rohan di Lanud Halim Perdana Kusuma,  Rabu (22/8)

Menurut Rohan, pihaknya berminat karena  butuh yang cepet untuk mengirim bantuan bahan bangunan, genteng dan lainya. 

"Tadi malam mereka bilang berangkat pukul 11 siang (Rabu 22/8). Kemudian mereka bilang lagi, muatanya harus lebih dari 20  ton," ujar Rohan. 

Ditegaskan Rohan,  permintaan pihak Kedubes Parancis tersebut bisa dipenuhi.  Bahan banguanan bantuan gabungan BUMN, terutama dari Krakatau steel dapat disiapkan dengan total 35 ton.

"Kita siapkan pada malamnya,  Sangkuriang sudah kita betangkatkan.  Tapi, pagi harinya mereka bilang terlambat nih,  kita harus berangkat pukul 11. Saya jawab, tidak terlambat kita sudah siap semua barang di depan pintu gerbang pukul 8 pagi. Bisa kalau kita naikan kepesawat."

Ternyata alasan tak berhenti di situ, menurut Rohan mereka melemparkan alasan-alasan baru, soal mesin pesawat dan berat barang. 

"Lalu mereka bilang mesin ada masalah,  takut ada masalah keselamatan bagi VIP, ada Dubes Prancis dan Dubes Spanyol mau ikut. Lalu ada lagi alasan bila mereka belum dapat timbangan dari loading yang masuk.  Padahal kita ada dokumenya semua. Jadi menurut kita alasanya sangat dicari cari, entah niatan apa atau nawarinya basi basi.  Kita sangat kecewa sama Kedubes Prancis yang menawarkan."

Pembatalan penerbagan pesawat kargo Pegasus ini menurut Rohan sudah final, bukan ditunda, tapi dibatalkan,  sehingga pihaknya akan mencoba menggunakan pesawat milik TNI atau menggunakan kapal milik Pelni. 

Memurut Rohan, awal tawaran bantuan dari Airbus bukan tanpa alasan. "Mereka mengontak kita, BUMN,  ada minat untuk mengangkut kargo, karena ada contoh Airbus (pesawat kargo) milik  Air Porce nya Prancis. Dalam arti mungkin ingin memasarkan Airbus jenis kargo ini di Indonesaia, jadi bisalah sebagai uji coba." pungkas Rohan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Bagikan Artikel: