Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkominfo Kembangan Konektivitas Ekonomi Digital

Kemenkominfo Kembangan Konektivitas Ekonomi Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus fokus dalam menerapkan peta jalan dalam konektivitas "internet of things" (IoT) termasuk dalam mengembangkan sektor ekonomi digital di Nusantara.

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDDPI) Kemenkominfo, Ismail, menyebutkan bahwa unsur konektivitas, orang (people), proses, dan aplikasi yang harus dijalankan secara beriringan guna memastikan IoT bisa diimplementasikan dengan baik di Indonesia. SDPPI sebagai pengelola spektrum frekuensi radio di Kementerian Komunikasi dan Informatika Ditjen SDPPI memiliki peran penting untuk memanfaatkan peluang yang ada dan menjawab tantangan industri IoT nasional.

"Ditjen SDPPI memiliki peran kunci untuk meningkatkan partisipasi industri IoT nasional. Agar bisa melakukan itu, perlu ada Peta Jalan Ditjen SDPPI untuk IoT di Indonesia yang berisi strategi Ditjen SDPPI dalam mengembangkan ekosistem IoT di Indonesia dan industri IoT nasional sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen SDPPI," jelasnya di Jakarta, Rabu (22/8/2018).

Menurutnya, keberadaan peta jalan diperlukan dalam rangka agar mampu mendorong pengembangan teknologi IoT agar dapat mencapai skala ekonomi yang baik di Indonesia.

Sebelumnya, Menkominfo, Rudiantara, juga mendorong perusahaan operator telekomunikasi untuk mendukung perkembangan start up digital dan meningkatkan industri yang kebih sehat dan maju.

"Bagaimana mencari cara agar operator industri bisa mendorong adanya start-up yang bisa meningkatkan industri yang lebih sehat dan lebih maju," katanya 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, menyebut kemudahan birokrasi dan regulasi akan menjadikan berbagai inovasi dalam sektor ekonomi digital berkembang tanpa batas.

"Persentase kemungkinan bisnis rintisan bidang digital gagal sangat besar. Untuk itu pemerintah perlu mendukung mereka melalui reformasi birokrasi ini," ujarnya. 

Thomas menambahkan, keberadaan perusahaan rintisan perlu didukung dengan regulasi yang membuka peluang berkembangnya inovasi dan terobosan baru. Pemerintah akan memberikan regulasi yang kondusif agar tidak menyusahkan para pelaku bisnis rintisan, antara lain karena sektor ekonomi digital dalam hal ini e-commerce telah menggaet investor global terbesar kedua setelah sektor pertambangan. Indonesia, lanjutnya, dinilai cukup dilirik para pemodal dunia terutama dalam bidang bisnis rintisan digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: