Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Diserang, Iran Bakal Targetkan AS dan Israel

Jika Diserang, Iran Bakal Targetkan AS dan Israel Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Teheran -

Garda Revolusi Iran mengatakan pada bahwa mereka akan menyerang kota-kota Israel dengan rudal jika negara Islam itu terancam, menurut Kantor Berita Mizan setempat.

Garda Revolusi juga menambahkan bahwa mereka akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan Iran meskipun ada tekanan AS untuk membatalkan program rudal balistiknya.

Pada hari yang sama, seorang ulama senior Iran, Ayatollah Ahmad Khatami memperingatkan bahwa jika negaranya diserang oleh Amerika Serikat dan Israel, Teheran akan memberikan balasan.

Khatami mengatakan kepada jamaah yang menghadiri sholat Idul Adha di Teheran bahwa pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump tidak mungkin.

"Amerika mengatakan Anda harus menerima apa yang mereka katakan dalam perundingan, yang artinya bukan sebuah negosiasi, namun sebuah kediktatoran. Bangsa Iran akan berdiri melawan kediktatoran," ujarnya seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (23/8/2018).

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menolak tawaran Trump tentang "pembicaraan tanpa syarat tentang kesepakatan nuklir baru," dengan mengatakan bahwa "jika mereka (Amerika) ingin bertemu, tidak apa-apa; jika tidak, saya tidak peduli," ujarnya.

Khatami juga menekankan harga yang harus dibayar jika perang dengan Iran sangat tinggi, serta menambahkan bahwa jika Amerika merugikan negaranya dengan cara sekecil apa pun.

"AS dan sekutu utamanya di kawasan itu, rezim Zionis (Israel), akan menjadi sasaran," tuturnya.

Pada tanggal 8 Mei, Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir, juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dan berjanji untuk mengembalikan sanksi terhadap Teheran untuk membuat yang terakhir mengubah perilaku.

Pemerintah AS pada 7 Agustus kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran di daerah non-energi dan akan menampar sanksi yang tersisa pada 5 November yang berkonsentrasi pada bidang-bidang termasuk energi, pelayaran dan pelabuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: