Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Catat Transaksi Kliring di Sulsel Menurun

BI Catat Transaksi Kliring di Sulsel Menurun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi kliring di Sulsel mengalami penurunan cukup signifikan periode Juni 2018. Bahkan, penurunan terjadi baik itu ditilik dari nilai maupun volume transaksi non-tunai via kliring. Tercatat nilai transaksi kliring pada bulan keenam tahun ini hanya sebesar Rp1,7 triliun. 

"Nilai transaksi kliring, khususnya kliring kredit (transfer dana) pada Juni 2018 sebesar Rp1,7 triliun, menurun -34,4% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya atau menurun -3,5% (yoy) dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, di Makassar. 

Penurunan nilai transaksi kliring di Sulsel, Bambang menyebut sejalan dengan jumlah warkat kliring yang juga merosot. Tercatat jumlah warkat kliring anjlok sebesar -30,7% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya atau menurun -9,9% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar 37.493 lembar. 

Menurut Bambang, penurunan transaksi kliring periode Juni 2018 sangat dipengaruhi momentum Hari Raya Idul Fitri. Momentum hari besar keagamaan itu membuat jumlah hari operasional yang lebih sedikit yaitu 15 hari karena adanya libur Lebaran. Ditambah lagi, preferensi masyarakat memegang uang tunai pada hari besar tersebut. 

Sementara itu, untuk transaksi tunai di Sulsel merujuk laporan terbaru pada Juli 2018, BI mencatat net inflow mencapai Rp1,85 triliun. "Jumlah uang kartal yang masuk (cash inflow) tercatat sebesar Rp2,757 triliun, sementara uang kartal yang keluar (cash outflow) sebesar Rp904 miliar sehingga tercatat net inflow sebesar Rp1,853 triliun," tutur dia. 

Kata Bambang, net inflow tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp2,016 triliun dibandingkan bulan sebelumnya (outflow pada bulan Juni). Adapun terjadinya inflow pada bulan Juli dikarenakan arus balik peredaran uang pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1439 H. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: