Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Padi Sumut Diharapkan Tembus 7 Ton per Tahun

Produksi Padi Sumut Diharapkan Tembus 7 Ton per Tahun Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Medan -

Program Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) diharapkan dapat meningkatkan produksi padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Produksi padi tahun 2017 yang mencapai 5,1 ton diharapkan terus meningkat menjadi 7 ton/tahun.

Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Eko Subowo, mengatakan, sebagaimana diketahui bersama dalam 4 tahun terakhir pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah melaksanakan program Upsus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. 

"Syukur Alhamdulillah dari pelaksanaan program Upsus Pajale tersebut telah meningkatkan produksi Sumatera Utara pada peringat 5 nasional, yang sebelumnya diduduki oleh Sumatera Selatan,” katanya, kemarin.

Berdasarkan Angka Ramalan 1 BPS, diperkirakan produksi padi Sumut tahun 2018 adalah 5.311.673 ton (naik 3,42%) dibandingkan dengan tahun 2017 dengan luas panen 1.041.420 ha (naik 5,40 %). Untuk komoditi jagung diperkirakan 1.757.126 ton (naik 0,91 %) dibanding tahun 2017, dengan luas panen 293.388 ha (meningkat 3,94 %).“Sedangkan untuk komoditi kedelai diperkirakan mencapai 32.758 ton (meningkat 321,16 %) dibandingkan dengan tahun 2017, dengan luas panen 25.950 ha (meningkat 332 %),” katanya.

Terkait dengan evaluasi pelaksanaan Upsus Pajale tahun 2018 Provsu, perlu disampaikan bahwa priode tanam Oktober 2017 sampai dengan Maret 2018, realisasi pertanaman telah mencapai 535.230 ha atau sebesar 89,35%, ini berarti untuk periode Oktober 2017 sampai dengan Maret 2018 masih terdapat kekurangan seluas 63.809 ha yang harus ditutupi pada periode April sampai September 2018.

“Untuk komoditi jagung telah terealisasi seluas 155.899 ha atau sebesar 80,18 persen, ini berarti tertinggal 38.527 ha yang juga harus ditutupi pada periode April–September 2018. Demikian juga dengan komoditi kedelai telah terealisasi seluas 21.384 ha atau 55,49 %dan ini berarti tertinggal seluas 17.153 ha,” ujarnya.

Sementara itu Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu M Azhar Harahap, mengatakan, bahwa hasil-hasil yang sudah dicapai dari pelaksanaan program Upsus Pajale tersebut, sangat menggembirakan diantaranya produksi padi setiap tahun meningkat rata-rata 13,82 %, jagung 16,71 % dan kedelai 12,10 %. Jika dikonversikan peningkatan produksi selama 3 tahun tersebut nilainya untuk padi Rp59,3 triliun, jagung Rp13,8 triliiun dan kedelai mencapai Rp149,6 miliar.

“Ini berarti jumlah uang yang diterima para petani kita mencapai Rp73,3 triliun, jauh lebih besar dibandingkan dengan alokasi anggaran baik APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten/kota selama 3 tahun terakhir,” pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: